Kokam dan FH Unwiku Gerak Cepat Bantu Kebutuhan Mendesak untuk Korban Banjir Banyumas

BANYUMAS – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Banyumas sepanjang malam pada Senin (16/11/2020) hingga Selasa (17/11/2020) pagi, menyebabkan banjir dan longsor di beberapa kecamatan. Diantaranya di Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Pekuncen dan Lumbir. Masyarakat terdampak banjir banyak yang mengungsi dan membutuhkan bantuan.

Terpanggil untuk meringankan beban korban banjir KOKAM Pemuda Muhammadiyah Banyumas dan Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma (Uwiku) Purwokerto bergerak cepat memberikan bantuan.

Humas Kokam Banyumas Nur Fauzi, mengungkapkan, setelah mengetahui informasi adanya banjir di berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas, Senin (16/11/2020) malam, Kokam Banyumas bekerjasama dengan Mahasiswa FH Unwiku langsung bergerak mengumpulkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Kebutuhan mendesak untuk warga terdampak banjir, khususnya di Kebarongan, Sirau dan Sidamulya Kecamatan kemranjen adalah makanan untuk sarapan pagi,

“Pagi ini jam 07.30 kami berangkat ke Kecamatan Kemrajen baru dapat 300 bungkus dari pesan di beberapa tempat di Purwokerto,” kata Fauzy dalam keterangan persnya, Selasa (17/11/2020).

Perwakilan dari FH Unwiku, Ryan Adi menambahkan, setelah tiba dilokasi, ia bersama rekan-rekannya kemudian melakukan pemetaan jumlah korban dan kebutuhan. Menurutnya, kebutuhan makan siang untuk warga pengungsi sekitar 400 hingga 500 nasi bungkus lagi. Informasi tersebut kemudian disampaikan ke Posko Relawan KOKAM Banyumas dan FH Unwiku di Wisma Perkasa, tempat usaha salah satu relawan Kokam dan Mahasiswa Unwiku,

“Bantuan Nasi Dus buat makan siang juga sudah mulai terkumpul, pengumpulan Nasi ditempatkan di Wisma Perkasa,” imbuh Ryan.

Setelah memberikan bantuan makanan berupa nasi bungkus, Kokam Banyumas dan FH Unwiku juga akan mendirikan dapur umum.

“Sejak menerima informasi adanya banjir kami segera mempersiapkan perlengkapan dapur umum sekaligus menyiapkan juga sumber logistiknya. Alhamdulillah menjelang siang dapur umum sudah bisa beraktivitas,” tutupnya.

Di sisi lain, Banjir yang melanda Banyumas mengakibatkan ruas jalan nasional penghubung Bandung-Yogyakarta sempat terputus. Jalan sepanjang 500 meter di Desa Kedungpring, Kecamatan Kemranjen terendam banjir dengan ketinggian hingga 70 sentimeter. Ratusan masyarakat terpaksa mengungsi sementara waktu. (rd3)

Redaktur: Sarifudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com