Pastikan Pedestrian Malioboro Bebas PKL, Pemda DIY Pemkot Jogja dan PKL Tandatangani Kerjasama

YOGYAKARTA – Mulai tanggal 1 Februari  2022 seluruh pedagang kaki lima kawasan Malioboro mulai berpindah lapak dari pedestrian Malioboro menuju Teras Malioboro yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah Daerah – Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.MA mengatakan, meski belum seluruhnya PKL pindah, Pemda DIY berharap dalam satu pekan ke depan sudah tidak ada lagi pedagang yang berjualan di kawasan Malioboro.

Siwi menjelaskan ada hak dan kewajiban baik dari Pemda maupun PKL yang telah memasuki Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2,

“Ada sesuatu yang memang mereka harus lakukan dan dari Pemda juga akan melakukan hal-hal yang dibutuhkan mereka. Semoga temen-temen PKL bisa beraktivitas di Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2 yang sudah disiapkan oleh Pemda melalui dana keistimewaan bisa beraktivitas, bisa bermanfaat, memberikan barokah. Mereka bisa naik kelas, dari sisi legalitas. Pembinaan akan lebih mudah pendampingan akan lebih mudah dan menjadi tambahan destinasi,” ungkap Siwi seusai Penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Tenant Teras Malioboro 1 dan 2 dilakukan di halaman Teras Malioboro 1, Selasa (01/02/2022).

Siwi menjelaskan, perencanaan pemindahan PKL Malioboro sudah dimulai sejak 2014. Termasuk penataan tata ruang dan semua fasilitas yang dibutuhkan untuk berjualan.

“Tapi ini proses, bagaimana Pemda saat ada penataan, saat temen-temen PKL Malioboro ini harus relokasi maka kita tidak hanya sekadar pindah tapi kita afirmasi terhadap ekonomi. Bagaimana tempat disiapkan juga sarana prasarananya seperti listrik yang satu tahun ini masih digratiskan. Harapannya ekonomi akan tumbuh karena PKL juga memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi.” Ujar Siwi

Tidak hanya direlokasi, Siwi menjelaskan jika Pemda akan bersinergi dengan SiBakul. Sebanyak 1836 akan masukkan di pendataan. SiBakul akan melihat profil mereka seperti apa, dari pemasaran, SDM, produksi, marketingdigital marketing.

 “Jadi nanti akan jelas kita akan intervensi fasilitasi dari segi apa, sehingga target PKL naik kelas bisa tercapai,” ungkap Siwi.

Sementara itu, selaku perwakilan PKL Malioboro sekaligus Ketua Pedagang Kaki Lima Malioboro Ahmad Yani (PEMALNI), Slamet Santoso berharap setelah relokasi ke Teras Malioboro, PKL bisa naik kelas dan lebih baik keadaannya.

Sebelum proses penandatangan dilakukan, acara dibuka dengan doa Bersama di Teras Malioboro 1.

Seusai penandatanganan para tamu undangan yang hadir langsung melihat proses perpindahan PKL ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2. Pedagang Malioboro mulai memindahkan barang dagangannya ke lapak baru setelah mengambil undian nomor lapak dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY.

Sebanyak 799 pedagang kaki lima menempati lokasi Teras Malioboro 1 meliputi pedagang kaos, sandal, aksesoris, dan pedagang kuliner. Di Teras Malioboro 2 juga sudah tampak PKL memindahkan dagangannya sejak 1 Februari. Teras Malioboro 2 di eks gedung Dinas Pariwisata DIY memiliki kapasitas yang lebih banyak yakni sekitar 1039 pedagang. (pr/kt1)

Redaktur: Faisal

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com