SLEMAN – Dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan atau sekolah terkemuka di Yogyakarta, tidak membuat Global Islamic School (GIS) 3 Jogja berjarak dengan masyarakat sekitar. Sekolah yang dalam pembelajarannya menggunakan bilingual (Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia) ini selalu melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan-kegiatan non akademik.
Beberapa kegiatan yang baru-baru ini dilaksanakan adalah buka Bersama dengan tokoh masyarakat (Tomas) Padukuhan Sanggrahan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, pada Selasa (25/05/2022) yang lalu.
Kegiatan dihadiri oleh Wakil Direktur GIS Jakarta, Eni Kusumawati, M.Pd.I. Menurutnya, kegiatan Bukber bareng Tomas di lingkungan sekolah merupakan wujud komitmen GIS untuk bisa bekerjasama dengan masyarakat di semua lini.
“Buka bersama dengan mengundang tokoh masyarakat sekitar ini menunjukkan bahwa GIS tidak menjadi sekolah yang eksklusif. Tidak seperti mercusuar diantara rumput. GIS bisa menempatkan diri di masyarakat. Kerjasama dengan semua pihak Itu sangat penting untuk kemajuan GIS. Makanya kita perlu bersilaturahmi atau bermitra dengan siapapun, tidak hanya dengan Dinas Pendidikan tapi juga dengan masyarakat sekitar sekolah,” tuturnya, kemarin.
Eni menjelaskan, selain memberikan Pendidikan terbaik untuk siswa, GIS juga mengemban tugas sosial yaitu memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat. Untuk memberi manfaat kepada masyarakat, kata dia, perlu menjalin komunikasi dan hubungan baik dengan para tokoh masyarakat.
“Memaknai acara ini yang paling penting, bahwa sesungguhnya orang yang paling baik adalah bermanfaat untuk masyarakat,” ungkapnya.
Bukber yang digelar sebelum memasuki libur Idul Fitri ini juga bukan sekadar acara seremonial. Eni menekankan, memaknai acara bukber sebagai ajang silaturahmi dengan masyarakat juga bisa merekatkan kebersamaan keluarga besar GIS, khususnya GIS 3 Jogja.
Kegiatan amaliah Ramadhan, termasuk buka bersama adalah kegiatan tahunan di GIS. Sebelumnya siswa GIS juga memberikan santunan kepada anak-anak panti asuhan. Kegiatan amaliah Ramadhan ini menurutnya juga bisa memberikan manfaat untuk SDM GIS 3 Jogja.
“Banyak kegiatan yang dilakukan untuk membina SDM. Ada camping, gathering, fieldtrip atau salah satunya kegiatan Bukber ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan Bukber bukan hanya menguatkan tim, tapi juga mengisi rohani dan meningkatkan ketaqwaan SDM GIS 3 jogja di semua unit dan manajemen. Seusai libur Idul Fitri, nantinya juga akan dihelat halal bi halal,
“Ini semua untuk membina silaturahni, kekompakan, dan semangat. Kita ini tidak hanya kumpul Bukber, tapi kita juga membangun semangat bersama untuk hadapi pandemi. Semoga pasca idul fitri ini Covid perlahan-lahan akan berlalu dan kita siap dengan semangat yang baru,” ucapnya.
Eni juga mengaku terkesan dengan acara Bukber yang diselenggarakan GIS 3 Jogja. Selain kegiatan dipersiapkan dengan baik, semua unsur terlibat. Acara dimeriahkan dengan perform kreatifitas para guru unit Playgrup (KB) dan TK, SD, SMP, serta manajemen GIS 3 Jogja.
“Harapannya kegiatan yang mempererat silaturahmi ini perlu ditingkatkan. Ketika tim kompak maka bisa menjadi supertim, Insyaa Allah ide kreatifitas akan muncul. Hal-hal positif ini hendaknya bisa ditularkan kepada setiap lini bidang masing-masing, sehingga GIS 3 Jogja senantiasa memberikan kreatifitas pembelajaran yang menarik,” harap Eni.
Hal senada dikatakan Kepala Sekolah GIS 3 Jogja, Aini Husna, M.Pd. Menurut Aini, kegiatan Bukber bareng Tomas juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar guru dan karyawan serta memperkuat teamwork di GIS Jogja,
“Harapan saya, dengan kegiatan ini seluruh guru dan karyawan menjadi lebih akrab dan lebih semangat dalam bekerja, serta menjadi keluarga besar GIS 3 Jogja yang semakin kompak,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dukuh Sanggrahan Karangnongko, Hoho, mengaku terkesan dengan acara Bukber bareng tokoh masyarakat di padukuhannya,
“Saya merasa tersanjung karena diundang GIS. Meski bisa dikatakan sekolah elit tapi tetap memasyarakat. Keberadaan GIS di willayah kami tentu sangat bermanfaat, akan menambah pamor Padukuhan. Kita tahu GIS sudah punya nama besar sebagai sekolah favorit. Dengan adanya GIS, nama padukuhan juga terkerek (ikut terkenal, red),” ujarnya.
Hoho berharap, ke depan kegiatan GIS yang melibatkan masyarakat akan semakin ditingkatkan. Ia menyatakan siap untuk membantu GIS setiap saat dibutuhkan,
“Apa yang dibutuhkan saya siap support,” pungkas Hoho.
Untuk diketahui, lembaga pendidikan GIS sudah berdiri sejak 20 tahun yang lalu di Jakarta dan Serpong, Tangerang Selatan. GIS menaungi sekolah jenjang KB-TK, SD, SMP dan SMA. Sedangkan GIS 3 Jogja baru berdiri sejak setahun yang lalu dan baru membuka jenjang KB-TK, SD, dan SMP. (rd2)
Redaktur: Fefin Dwi Setyawati