SLEMAN – Polisi berhasil membekuk satu pelaku penusukan terhadap dua mahasiswa hingga tewas yang terjadi pad Minggu (08/05/2022) dini hari yang lalu di kawasan Jalan Selokan Mataram, Caturtunggal, Depok, Sleman. Pelaku berinisial YF alias Yuski (25) pemuda asal Ambon, Maluku diringkus pada Senin (09/05/2022) sore kemarin di tempat persembunyiannya.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto mengatakan, tim gabungan personel Jatanras Polda DIY dan Polres Sleman, berhasil melacak keberadaan pelaku dan meangkapnya sekira 36 jam setelah kejadian,
“(Pelaku) Saat ini masih dalam pemeriksaan,” kata Yuli saat ungkap kasus di Mapolda DIY, Selasa (10/05/2022).
Pelaku menganiaya dan menusuk korban dengan senjata tajam hingga menyebabkan meninggal dunia. Kedua korban David Siallangan (22) mahasiswa asal Pematang Siantar, Sumatera Utara dan Tegar Imam Prakasa (28) pamuda asal Pelembang.
Direskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, pelaku dijerat dengan pasal berlapis karena kasus penusukan ini selain tindak penganiayaan juga masuk kriteria pembunuhan.
“Pertama, pasal tentang pembunuhan sebagaimana diatur di Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun. Kemudian kami lapis, yaitu subsider Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun,” ungkap ade.
Menurut Ade, kedua korban tidak meninggal seketika saat kejadian. Korban pertama meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, dan yang korban satunya meninggal setelah sempat mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit JIH.
Cekcok antara pelaku dan korban terjadi di perempatan Selokan Mataram, dekat kantor dan ATM BRI Seturan, Caturtunggal, Depok, Sleman pada Minggu (08/05/2022) pukul 00.30 WIB.
Saat itu kedua korban dan 4 temannya berboncengan tiga sepeda motor dari arah barat, seusai menghadiri acara makan-makan perkumpulan mahasiswa di Jalan Wahid Hasyim. Saat hendak pulang ke tempat kostnya di Jalan Pugeran, mereka berpapasan dengan kelompok pelaku yang berjumlah sekitar 2-5 orang dari arah selatan.
Pada saat di perempatan Selokan Mataram itulah terjadi perselisihan karena kedua kelompok tidak saling mengalah untuk memberi jalan. Kelompok korban ingin jalan ke timur, sementara kelompok pelaku ingin jalan ke utara.
Insiden itu membuat kedua kelompok cekcok, saling memaki, saling tuduh, hingga kemudian kejar-mengejar dan saling lempar. Hingga akhirnya kedua korban, yaitu DS dan TIP, ditusuk pelaku YF dengan pisau.
“DS mengalami 4 luka di punggung dan di dada kirinya, yang akhirnya menyebabkan Saudara DS meninggal. Kemudian TIP mengalami tiga luka di dada dan di pinggulnya. Kekerasan (benda) tajam ini yang menyebabkan kedua korban meninggal,” jelasnya. (kt3)
Redaktur: Hamzah