YOGYAKARTA -Universitas Proklamasi 45 ( UP 45 Yogyakarta ) turut berperan dalam pembangunan pedesaan. Baik mahasiswa maupun dosen di university of petroleum ini telah banyak melakukan kegiatan untuk mendorong pembangunan pedesaan, tak hanya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, melainkan juga di berbagai wilayah Indonesia.
Sekretaris UP 45 Yogyakarta, Rr.Putri Ana Nurani,SS,MM mengungkapkan, selain menyelenggarakan kegiatan sivitas academika UP 45 juga mengikuti berbagai kegiatan dan seminar-seminar baik Nasional maupun internasional terkait pembangunan pedesaan.
Menurut Putri, belum lama ini UP 45 berpartisipasi dalam Seminar Internasional yang diselenggarakan Balai Pemerintahan Desa (Pemdes) Yogyakarta Ditjen Bina Pemdes Kemendagri bekerjasama Centre on Integrated Rural Development for Asia and The Pacific (CIRDAP),
Seminar yang dilaksanakan pada Rabu (15/6/2022) tersebut mengangkat tema ‘Transforming Policies Into Practices Strategies in Implementing Rural Development Policies’.
“UP 45 turut mensukseskan Seminar CIRDAP yang dibuka langsung Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Yusharto Huntoyungo. Dari seminar ini UP 45 juga turut berbagi pengetahuan sekaligus belajar dari berbagai pengalaman para peserta yang berkompeten dalam bidang pembangunan pedesaan dan pemerintahan desa, ” tutur putri kepada jogjakartanews.com, Jumat (17/06/2021).
Putri menambahkan, Turut hadir dalam seminar internasional ini Rektor dan Wakil Rektor UP 45 Yogyakarta, Kepala Balai Pemerintahan Desa Lampung Irsan, Perwakilan Balai Besar Pemerintahan Desa Malang, dan 90 peserta seminar dari perangkat desa se-Pulau Jawa.
Hadir sebagai pemateri seminar diantaranya Mantan Dirjen CIRDAP ke-7 asal Indonesia Cecep Effendi dan bertindak sebagai moderator, Tommy Bawulang.
Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Yusharto Huntoyungo saat menyampaikan sambutan dalam seminar mengatakan, seminar CIRDAP bermanfaat untuk berbagi pengetahuan yang berharga. Selain itu, dalam forum seminar, peserta dapat saling belajar dan berbagi pengalaman bidang pembangunan pedesaan dan pemerintahan desa.
Yusharto mengaku ingin belajar dari CIRDAP mengenai isu-isu terkini dalam hal pembangunan pedesaan dari perspektif global.
“Dari perspektif Indonesia kami ingin berbagi dan menyoroti pentingnya penguatan tata kelola perdesaan untuk memecahkan masalah pembangunan pedesaan,” ujar Yusharto.
Yusharto mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah mengubah cara berpikir, beroperasi, dan bagaimana masyarakat mengatasi masalah yang muncul.
“Salah satu pelajarannya adalah, kita telah menyadari bahwa kemampuan dalam beradaptasi dengan peristiwa yang tidak terduga harus menjadi bagian integral dari kemampuan tata kelola,” imbuh Yusharto.
Sementara itu Direktur Jenderal (Dirjen) CIRDAP, Cherdsak Virapat mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara pendiri CIRDAP. Menurutnya rapat pertama Cirdap diselenggarakan di Indonesia.
“Sebagai salah satu negara pendiri CIRDAP Indonesia mempunyai peran yang besar terhadap kemajuan desa,” ungkap Cherdsak.
Menurut Cherdsak CIRDAP hadir mentransfer pengalaman dan ilmu pengetahuan dari negara anggota serta menangani hal sulit di pesedaan.
“CIRDAP bertanggungjawab mengakselerasi pembangunan di desa yang menerima manfaat tujuan utama adalah orang pedesaan. CIRDAP hadir untuk membantu menanggulangi kemiskinan yang menjadi tugas berat saat ini dan mendorong agar masyarakat desa bisa lebih berkembang,” ucap Cherdsak.
CIRDAP selalu berkomitmen untuk membangun masyarakat desa yang lebih baik. Menurutnya, desa menjadi salah satu kekuatan negara berkembang, karena mempunyai keunggulan berupa Sumber Daya Alam (SDA), yang harus dipertahankan di era saat ini.
Namun demikian, Cherdsak menekankan bahwa kemajuan desa harus dibarengi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.
Sementara itu, Kepala Balai Pemerintahan Desa Yogyakarta Ari Sumartana mengatakan momen kehadiran Dirjen CIRDAP ke Yogyakarta khususnya ke Balai menjadi momen strategis untuk penguatan kapasitas aparatur desa.
“Ke depan tentunya akan ada kerjasama dengan kegiatan yang sudah agenda CIRDAP. Kita mempunyai komitmen tata kelola pemerintahan desa berkualitas untuk mewujudkan kesejahteraan di desa,” ucap Ari. (pr/rd2)
Redaktur: Fefin Dwi Setyawati