Dengan Sistem Smart Integrated, Sentra Waluh DIY dikembangkan di Dusun Bojong

Sentra Waluh
Mahasaiswa UGM dan warga menunjukkan makanan hasil olahan buah waluh. Foto: ist

BANTUL – Mahasiswa UGM mengembangkan rintisan sentra waluh di DIY dengan sistem Smart Integrated Waluh. Sentra waluh tersebut dikembangkan dengan menggandeng Ibu-ibu PKK Dusun Bojong, Wonolelo, Pleret, Bantul, DIY.

Sistem Smart Integrated Waluh digagas oleh Alleluia Maria Anugrah Kristi(Fakultas Pertanian 2020), Melodia Rezadhini (Fakultas Pertanian 2019), Faiz Mahasin (Fakultas Pertanian 2020), Muhammad Bagus Sajiwo (Fakultas Teknologi Pertanian 2021), dan Yusron Izza Faradisa (Fakultas Teknik 2020).

Di bawah bimbingan Dr. Ir. Murtiningrum, M. Eng., kelimanya mengembangkan Sistem Smart Integrated Waluh melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) UGM. Program yang diajukan berhasil memperoleh pendanaan dari Kemendibudristek dan lolos melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2022 yang akan digelar pada akhir November mendatang.

Alleluia mengatakan awal pengembangan sistem Smart Integrated Waluh berawal dari permasalahan yang dimiliki Ibu-ibu PKK Dusun Bojong yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai ibu rumah tangga. Sebagian besar ibu-ibu tersebut memiliki tanaman waluh atau labu yang ditanam di masing-masing pekarangan rumah. Kendati begitu, hasil panen buah waluh di pekarangan rumah tersebut belum dimanfaatkan dengan optimal.

“Karenanya kami mengembangkan sistem Smart Integrated Waluh yang merupakan sistem terintegrasi meliputi kegiatan budidaya, pasca panen , administrasi dan keuangan, serta pemasaran,” urainya.

Ia memaparkan dalam kegiatan budidaya tanaman waluh dilakukan dengan sistem Smart yakni menerapkan inovasi teknologi irigasi tetes secara otomatis yang memanfaatkan air limbah kolam ikan lele setempat sehingga energi yang digunakan lebih efisien. Kegiatan pascapanen yang meliputi kegiatan pengolahan dikembangkan berdasarkan selera pasar. Beberapa diantarnya seperti selai waluh, sirup waluh, stik waluh, tepung waluh. Selain itu juga dikembangkan produk olahan lain seperti kue lumpur waluh, klepon waluh, pie waluh, dan bakpia waluh dengan memperhatikan SOP sanitasi dan higienitas, serta pengemasan yang memperhatikan label kemasan sesuai prosedur SPP-IRT.

Produk olahan waluh yang dibuat, lanjutnya, telah mendapatkan sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SPP-IRT) pada tanggal 19 Agustus 2022 yang menjamin produk aman untuk konsumen. Kegiatan pemasaran juga memperhatikan tren pasar melalui metode langsung dan digital agar dapat bernilai jual tinggi.

Melodia menambahkan bahwa kegiatan yang sudah dilakukan bersama ibu-ibu PKK Dusun Bojong dibuktikan dengan adanya Omah Waluh. Omah Waluh ini dijadikan sebagai lahan model budidaya tanaman waluh dengan sistem Smart Integrated Waluh yang diharapkan dapat menjadi rintisan sentra waluh di DIY dan sarana edukasi serta agrowisata.

Kegiatan pengembangan rintisan sentra waluh oleh mahasiswa UGM bersama dengan PKK Dusun Bojong ini diapresiasi oleh banyak pihak, salah satunya dari pemda Bantul. Dalam kunjungan Istri Bupati Bantul 2022, Emi Masruroh, S.Pd., pada 12 Agustus 2022 ke Omah Waluh, Emi menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa UGM ini selaras dengan program pengembangan masyarakat dari pemerintah Bantul. Dengan begitu dapat mendukung bertumbuhnya usaha rumah tangga yang dilakukan oleh Ibu-ibu PKK.  (pr/kt1)

Redaktur: Faisal

57 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com