Bunuh Diri Pelajar di Sleman Jangan Diremehkan: Kenali Ciri Hingga Pencegahan Bunuh Diri

Oleh: Muh. Faisal*

ilustrasi gantung diri
ilustrasi gantung diri

Masih belum lekang dalam ingatan publik, kejadian tragis seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisial TSR (18) diduga bunuh diri dengan melompat dari lantai 11 Hotel Porta, Bulaksumur, Sleman pada, Sabtu 8 Oktober 2022 silam. Kini, aksi Kasus bunuh diri anak muda kembali menghebohkan Yogyakarta, kota gudangnya pelajar dan mahasiswa untuk merenda masa depan yang cerlang.

Seorang pelajar SMK di Kabupaten Sleman, memutuskan menyudahi hidupnya dengan cara bunuh diri. Pelajar ini bunuh diri di rumahnya di wilayah Kapanewon (Kecamatan) Kalasan, Kabupaten Sleman, pada Selasa (14/02/2022) yang lalu. Sebelum bunuh diri, pelajar ini sempat mengunggah status story WhatsApp dengan foto tali tambang. Selain itu, pelajar ini juga menuliskan statusnya ‘See you man teman’. (Sampai jumpa lagi teman-teman).

Menurut keterangan Kasi Humas Polresta Sleman AKP Edy Widaryanta kepada wartawan, Kamis (16/02/2023), jasad korban ditemukan di kamarnya oleh teman-temannya yang langsung datang setelah korban up date status WA. Teman-temannya mendobrak kamar korban namun terlambat menyelamatkannya.

Kejadian menghebohkan ini tentu perlu menjadi perhatian serius bersama semua kalangan. Bukan sekadar untuk mencari penyebab, namun bagaimana menemukan upaya pencegahan yang benar-benar efektif. Sebab, bunuh diri ini dilakukan pelajar yang masih memiliki masa depan panjang. Tentunya ia belum memiliki persoalan yang kompleks seperti orang yang sudah dewasa dan berkeluarga.

Meski kompleksitas masalah hidup relatif, tidak terpaku pada masalah usia dan latar belakangnya, namun dalam pandangan awam, masalah hidup biasanya semakin bertambah seiring bertambahnya usia.

Mengutip pendapat Psikolog Anak RS Charitas Palembang, Devi Delia, M.Psi., Psikolog dalam sebuah wawancara dengan media beberapa waktu lalu, penyebab seseorang bunuh diri, diantaranya karena mengalami depresi.
Seseorang yang mengalami depresi dan tidak mendapatkan bantuan, maka dapat mengarah pada gangguan kesehatan, dan juga bahkan hingga kepada bunuh diri.

Oleh karena itu, menurutnya, pentingnya edukasi mental health sehingga kasus bunuh diri dapat diminimalisir.
Seringkali seseorang yang membutuhkan pertolongan pada akhirnya tidak mendapatkan bantuan yang diperlukan, hingga akhirnya melakukan bunuh diri. Faktor yang mempengaruhi depresi berujung bunuh diri yaitu masyarakat yang menyepelekan ciri-ciri depresi. Menganggap depresi hanya kesedihan sesaat.

Banyak psikolog berpendapat bahwa depresi tidak mengenal jenis kelamin. Siapa saja bisa terkena depresi, baik pria maupun perempuan. Namun, yang membedakan ciri-ciri depresi pada perempuan adalah lebih mudah dikenali ketimbang pria.

Ciri-Ciri Depresi yang Mengarah Bunuh Diri

Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih, hampa, dan kehilangan sukacita yang terus-menerus. Depresi dapat menimbulkan kesulitan melakukan aktivitas normal sehari-hari dan terkadang merasa hidup ini tidak layak untuk dijalani.

Dirangkum dari berbagai sumber ilmiah, terdapat ciri-ciri depresi secara khusus yang menentukan apakah itu depresi atau kesedihan yang terkadang kita alami dalam hidup, diantaranya:

1. Rasa Kehilangan Harapan

Pandangan hidup tanpa harapan atau ketidakberdayaan adalah gejala depresi yang paling umum. Perasaan lain mungkin terjadi, seperti merasa tidak berharga, membenci diri sendiri, atau rasa bersalah yang tidak pantas atau berlebihan.

2. Gampang Emosi atau Marah

Ciri-ciri depresi yang paling umum lainnya adalah mudah marah. Gampang emosi, Mudah marah, hipersensitivitas, kehilangan selera humor, melakukan pelecehan verbal pada orang yang dicintai.

3. Kehilangan Minat dengan Hal yang Disukai, Termasuk Seks

Depresi dapat menghilangkan kesenangan atau kenikmatan dari hal-hal yang disukai.
Hilangnya minat atau penarikan diri dari aktivitas yang pernah dilakukan, seperti olahraga, melakukan hobi, atau jalan-jalan dengan teman merupakan ciri-ciri depresi.
Selain itu, ciri-ciri depresi juga mengalami kehilangan minat pada seks, sehingga menimbulkan masalah penurunan gairah seksual dan bahkan impotensi.

4. Makan Tidak Teratur

Salah satu ciri depresi pada seseorang adalah sering makan tidak teratur. Melansir dari American Journal of Psychiatry, makan terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menunjukkan adanya ciri-ciri depresi.
Makan terlalu banyak, terlalu sedikit atau bisa juga mengonsumsi makanan-makanan tidak sehat dalam jumlah besar bisa menjadi ciri depresi.

5. Insomnia Sulit Tidur

Depresi sering kali membuat seseorang kekurangan energi dan merasa lelah yang luar biasa.
Ciri-ciri depresi ini paling melemahkan dan menyebabkan tidur berlebihan.
Namun, depresi juga dapat memicu terjadinya insomnia. Kurangnya kualitas tidur nyenyak juga bisa memicu kecemasan.

Meskipun depresi belum terbukti menyebabkan kecemasan, kedua kondisi tersebut sering kali terjadi bersamaan. Ciri-ciri depresi yang mengalami kecemasan antara lain Gugup, gelisah, atau merasa tegang. Mengalami perasaan panik dan takut. Detak jantung cepat. Pernapasan cepat. Keringat berlebih. Gemetar atau otot berkedut. Kesulitan fokus atau berpikir jernih tentang apa pun selain hal yang dikhawatirkan.

6. Mudah Tersinggung

Penderita yang mengalami depresi dapat memicu seseorang mengalami iritabilitas atau agitasi. Ini merupakan keadaan seseorang yang menjadi mudah tersinggung yang parah akan suatu hal atau situasi stres. Orang yang mudah tersinggung cenderung melakukan Isolasi Sosial dan Emosional yang ditandai dengan mengekspresikan rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan tidak berharga bahkan berbicara tentang kematian atau bunuh diri meski hanya secara sepintas.

7. Perilaku Kekerasan dan Menyimpang

Ciri-ciri depresi selanjutnya adalah perilaku kompulsif. Ini ditandai dengan melakukan tindakan kekerasan, penyalahgunaan obat-obatan, dan Tindakan-tindakan negtif yang melanggar norma dan hukum. Tindakannya juga cenderung sembrono, ditandai terlibat dalam perilaku yang berisiko, seperti mengemudi ugal-ugalan atau melakukan hubungan seksual yang tidak aman atau tidak sehat.

8. Berpura-pura Bahagiaan

Terkadang, ciri-ciri depresi adalah menyembunyikan kesedihannya. Mereka mungkin memasang wajah bahagia saat ditemani orang lain.
Namun, bisa jadi sulit untuk mempertahankan kebahagiaan yang dipaksakan ini, sehingga topeng bisa saja lepas dan seseorang mungkin menunjukkan tanda-tanda kesedihan, keputusasaan, atau kesepian secara tidak sengaja.

9. Sulit Konsentrasi

Adanya masalah dengan ingatan dan konsentrasi saat melakukan sesuatu merupakan ciri-ciri depresi yang terjadi secara umum. Umumnya, penderitanya akan merasa tidak fokus saat diajak berbicara dan mengeluarkan kata-kata yang tidak nyambung dengan topik pembicaraan.

Langkah-Langkah Pencegahan Bunuh Diri

Ketika orang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda ingin mengakhiri hidup, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sebagai upaya pencegahan bunuh diri, di antaranya:

1. Menjadi Teman Curhat yang Baik

Seseorang yang berkeinginan untuk bunuh diri biasanya sedang mengalami suatu masalah berat. Oleh karena itu, peran Anda sangat penting dalam membuka percakapan hangat, agar ia mau berbagi cerita terkait apa yang sedang dirasakannya. Jadilah teman Curhat yang baik.

Saat ia sedang mencurahkan segala keluh kesahnya, jangan sekali-kali langsung menawarkan solusi apalagi menasihatinya. Tetaplah diam dan menjadi pendengar yang baik, karena hal ini akan membuatnya nyaman dan menunjukkan bahwa Anda ikut peduli terhadap masalah yang sedang ia hadapi.

2. Bantu Selesaikan Masalahnya dari yang Paling Ringan

Seseorang yang memiliki keinginan untuk bunuh diri sangat menderita secara emosional. Bunuh diri dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar bagi mereka yang tidak bisa menghadapi masalahnya sendiri. Maka dari itu, cobalah untuk tawarkan bantuan apa saja yang mungkin ia butuhkan.
Yakinkan padanya bahwa Anda akan bantu permasalahan yang sedang dihadapi semampu Anda. Bila memang permasalahan dirasa cukup besar, Anda bisa libatkan kerabat maupun keluarganya untuk ikut serta dalam memecahkan masalah tersebut.

3. Menemani saat Kesepian

Karena bunuh diri sering kali dilakukan secara diam-diam, sebisa mungkin jangan biarkan ia sendirian. Temani ia setiap waktu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, singkirkan semua barang-barang yang dianggap berbahaya, seperti senjata api, senjata tajam, atau obat-obatan yang berada di sekitarnya. Dengan begitu, hal ini bisa menurunkan hasrat maupun keinginannya untuk bunuh diri.

4. Bimbingan Psikolog atau Psikiater

Bila memang usaha Anda belum juga berhasil merubah niat atau sikapnya untuk melakukan bunuh diri, satu-satunya jalan terbaik yang bisa Anda lakukan adalah ajak ia menemui psikiater atau psikolog.
Nantinya, psikiater atau psikolog akan melakukan penanganan tergantung pada penyebab yang mendasari pikiran dan perilakunya untuk bunuh diri.

Pada dasarnya, pencegahan bunuh diri pada seseorang bisa teratasi dengan baik selama keluarga dan temannya ikut peduli untuk membantu dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi orang tersebut.
Dengan mengetahui tanda seseorang ingin bunuh diri berikut langkah pencegahannya seperti di atas, diharapkan tidak sampai terjadi peristiwa yang memilukan pada orang-orang terdekat Anda.

Begitu pun bila Anda sendiri yang merasa ingin bunuh diri atau memiliki ide untuk bunuh diri, berkonsultasilah ke psikiater atau psikolog untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang tepat.

5. Mengajak Untuk Mendengar Nasihat Agama

Nasihat-nasihat agama dari para pendakwah atau rohaniawan dapat menenangkan jiwa.
Bagi orang yang beraga,a, perlu terus diingatkan agar selalu Menggantungkan Hidup Kepada Tuhan
Manusia beriman yang masih memiliki keyakinan dan merasa hidupnya bersama Tuhan, tidak akan berpikiran untuk bunuh diri sebab yakin bahwa Tuhan akan menolong hamba-Nya yang kesulitan. Sebab Tuhan Maha Pengasih.
.
Bagi yang mengalami depresi, maka akan termotivasi untuk Intropeksi Diri. Diantara sikap introspeksi adalah ketika ia merasa orang paling menderita di bumi, maka akan berubah pikirannya. Ketika mengalami kesusahan atau kesulitan dalam hal apapun, maka lihatlah kepada orang-orang yang lebih sulit lalu intropeksi diri. Setelah introspeksi maka akan Selalu Bersyukur dan Mengoptimalkan Nikmat Tuhan.

Layanan Konsultasi Gratis

Bagi masyarakat yang membutuhkan layanan konsultasi terkait permasalahan kesehatan jiwa yang dialami, diharapkan untuk dapat langsung menghubungi atau datang ke Puskesmas atau RS dengan layanan kesehatan jiwa terdekat, bila perlu baru dirujuk ke RS Jiwa.
Selain itu, saat ini banyak layanan konsultasi psikolog gratis secara online yang bisa diakses masyarakat. (*)

*Penulis adalah jurnalis jogjakartanews.com

52 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com