Kampung Wisata Baciro Terima Penghargaan dari Kemenparekraf

Pabrik Cerutu Tarumartani yang telah berdiri sejak 1918 menjadi ikon Kampung Wisata Baciro. Foto: ist
Pabrik Cerutu Tarumartani yang telah berdiri sejak 1918 menjadi ikon Kampung Wisata Baciro. Foto: ist

YOGYAKARTA – Kampung Wisata Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta mendapat penghargaan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai Desa Wisata Binaan Kemenparekraf 2023. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Parekraf Sandiaga Uno di Jakarta, baru-baru ini.

Kampung wisata Baciro yang belum lama terbentuk ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta. Daya tarik Kampung Wisata Baciro adalah Pabrik Cerutu Tarumartani yang telah berdiri sejak 1918.

Servasius Wue sebagai salah satu pengurus inti Kampung Wisata Baciro yang juga sebagai Ketua RW 10 Baciro mengatakan, penghargaan dari kementrian ini memberi semangat kepada warga kampung Baciro untuk terus bergerak dan mendata serta memetakan semua potensi yang ada di wilayah Kampung Baciro.

“Selain Pabrik Cerutu Tarumartani  sebagai ikon, banyak potensi Kampung Baciro yang bisa dioptimalkan seperti seni budaya, kuliner dan UMKM. Apalagi ditambah dengan keberadaan bentuk-bentuk rumah yang klasik di wilayah Baciro juga bisa dijadikan spot yang instagramable. Semua itu untuk mendukung keberadaan KamWis (Kampung Wisata) yang nantinya bermuara kepada kesejahteraan rakyat,” katanya, Senin (27/02/2023).

Berkembangnya Kampung wisata Baciro sehingga mendapatkan penghargaan dari Kemenperaf mendapatkan apresiasi dari anggota DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto S.IP.

Menurut Fokki, sapaan akrabnya, KamWis dapat mendorong pergerakan ekonomi warga setempat sebagai simbol kebangkitan ekonomi pasca pandemi covid19. Eksistensi KamWis bisa berkembang selama potensi-potensi yang ada di Kampung Baciro dapat dimaksimalkan baik dalam promosi, kualitas layanan serta keseriusan pemerintah daerah dalam membina dan memfasilitasi keberadaannya.

“Harapannya nantinya bukan saja di Baciro yang menjadi KamWis, tetapi juga di kampung kampung lain. Kunci utama dari keberhasilan KamWis adalah bisa mendatangkan orang banyak untuk berkunjung ke wilayah untuk dapat menikmati sesuatu yang spesial dari kampung wisata tersebut,” kata anggota Dewan yang berasal dari daerah pemilihan setempat.

Fokki menuturkan, KamWis Baciro dengan keberadaan Pabrik Cerutu Tarumartani, sebagai keunggulan perlu lebih diptimalkan. Sebagai anggota DPRD, ia akan mendorong Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta untuk dapat memformulasikan dan mengkaji bagaimana dalam program ke depannya.

“Kami akan mengusulkan misalnya ada Festival Cerutu di Kampung Baciro dengan bekerja sama tentunya dengan PD Tarumartani. Dalam festival tersebut bisa ditampilkan semua potensi yang ada di Kampung Baciro serta ada tour jelajah pabrik,” ujarnya.

Dengan adanya Festival Cerutu diharapkan di halaman pabrik cerutu Tarumartani yang selama ini sudah berhasil disulap menjadi wisata kuliner setiap harinya juga mempunyai nilai lebih baik dari sisi countennya maupun dari sisi partisipasi masyarakat setempat.

“Sehingga tujuan kesejahteraan masyarakat setempat juga terangkat dan menjadi titik ungkit bagi kampung kampung di wilayah Kalurahan Baciro pada umumnya,” pungkas anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini. (kt1)

Redaktur: Jafaruddin. AS

59 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com