SLEMAN – Calon Legislatif (Caleg) DPRD Sleman dari PDI Perjuangan Nomor Urut 5, Dapil 4 Sleman (Depok dan Berbah), Chisya Ayu Puspitaweni, mengimbau masyarakat sleman agar menjaga suasana kondusif jelang Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Caleg Termuda di Kabupaten Sleman ini saat menjenguk Dua korban penganiayaan oleh oknum massa salah satu Parpol di Kawasan Jalan Kembang, Maguwoharjo, Depok, Sleman pada Minggu (24/12/2023) kemarin.
Kedua korban adalah Tadeo dan Andi yang mengalami luka cukup serius dan dirawat di RS Bunga Bangsa Medika, Maguwoharjo Depok Sleman, sebelum akhirnya dirujuk ke RS. Hardjolukito
Tadeo mengalami luka-luka di bagian kepala dan wajah karena dipukul dengan tangan kosong dan benda tumpul serta pada bagian perut mengalami lebam karena pukulan yang sama.
Kemudian, Korban Kedua Andi juga mengalami luka yang tak kalah serius.
Bagian kepala belakang sobek karena pukulan benda tumpul, muka lebam, dan tangan kanan juga memar dan lebam menangkis pukulan kayu sehingga tak bisa digerakkan.
Politisi Gen Z yang akrab disapa Ayu ini meminta pesta demokrasi tidak diwarnai aksi kekerasan yang mencoreng citra Yogyakarta yang toleran dan berhati nyaman.
“Saya sangat menyayangkan adanya aksi kekerasan yang dilakukan oknum massa partai politik, sehingga ada korban luka-luka. Semoga kejadian ini tidak berulang dan diharapkan semua lapisan masyarakat bisa menjaga suasana kondusif menjelang Pemilu ini,” tutur Ayu di RS Hardjolukito, seusai besuk Selasa (26/12/2023).
Menurut Ayu, tindakan kekerasan bukanlah cerminan dari demokrasi. Sebab, dalam demokrasi perbedaan pendapat atau perbedaan pilihan sesungguhnya bukan untuk dipertentangkan, sehingga justru memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Demokrasi kita adalah demokrasi Pancasila yang seharusnya memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa sesuai sila ke 3 Pancasila,” tandas Caleg termuda di Kabupaten Sleman ini.
Kepada keluarga Korban Ayu menyampaikan doa semoga korban segera sembuh dan bisa beraktivitas kembali.
Ayu juga berharap aparat penegak hukum juga menindaklanjuti laporan dari keluarga korban, agar ada efek jera kepada para pelaku kekerasan.
“Harapannya tentu penegak hukum, dalam hal ini kepolisian akan menindaklanjuti dan memproses sesua ketentuan hukum, agar pelaku jera, sehingga bisa menghadirkan rasa keadilan bagi korban, keluarga dan tentunya masyarakat yang resah dengan aksi-aksi kekerasan apalagi melibatkan massa Parpol,” imbuhnya.
Sementara itu perwakilan keluarha korban, Dhian Anggraeni mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan perhatian dari Ayu.
Di sisi lain Dhian menceritakan kronologis kejadian yang menimpa kedua korban.
Menurut Dhian kejadian bermula ketika Pada Minggu (24/12/2024) siang sekitar Pukul 11.00 siang, korban dan teman-temannya sejumlah 15 orang berkumpul di Warung Mie Ayam Barat Masjid Al Mutaqin Dusun Kembang, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Kemudian sekira Pukul 14.00 datang rombongan konvoi massa yang membawa atribut GPK (Organisasi Sayap PPP) dari arah Maguwoharjo ke selatan.
Massa diperkirakan berjumlah seribu orang berkendara roda dua dan Sebagian mobil.
Namun beberapa oknum massa tersebut mencopot atribut PDI Perjuangan di pertigaan Maguwoharjo.
Melihat hal itu Tadeo dan Andi mencoba menegur dan mengingatkan baik-naik, Namun justru dianiaya hingga luka-luka.
“Korban dibawa oleh anggota sabhara ke RS Bunga Bangsa Medika. Kejadian tersebut saya laporkan ke Polsek Depok Timur, semoga segera diproses dan pelaku ditangkap,” harap Dhian.
Hingga saat ini pelaku masih dalam penyelidikan.(*)