YOGYAKARTA – Untuk mencegah inflasi di DIY dibawah 2 persen, pemerintah mesti melakukan langkah-langkah yang strategis. “Koordinasi selalu ada sebulan sekali. Kalau mendesak mesti rapat dengan Bank Indonesia (BI),” kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Senin (26/5/2014).
Sultan menjelaskan, selain dengan BI, koordinasi juga dilakukan dengan instansi-instansi maupun dengan dinas terkait. Disamping itu, inflasi juga bisa disebabkan adanya pemberitaan. Misal, lanjut Sultan, ada media yang mengabarkan suatu daerah di DIY yang puso (gagal panen) yang kemudian pedagang mencoba menaikkan harga.
“Padahal pusonya hanya 2 hektar. Nah, itu yang menjadi salah satu penyebab pedagang menaikkan harga. Tindakan kita akan memberitahukan kepada para pedagang agar kembali menurunkan harga,” kata Sultan.
Memang, tambah Sultan, spekluasi yang dilakukan pedagang bisa saja terjadi. Sehingga pemerintah mesti memberikan masalah stok dan sebagainya.
“Ini dari pengalaman yang sebelumnya. Agar kekhawatiran tidak terjadi, kita berharap bisa dibawah 2 persen,” pungkas Sultan. (kim)
Redaktur: Azwar Anas
