YOGYAKARTA – Melihat sepak terjang yang dilakukan Mentri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, yang belum mau membubarkan transisi dah ‘susahnya’ mencabut SK diperkirakan hanya membuat kisruh sepakbola reda sesaat. Hal itu sebagaimana diungkap oleh pengamat Jogja Soccer Nation, Hermawan F. Wahyudi. Menurutnya, Menpora terkesan ‘belum menyerah’ dengan tetap berusaha membuat celah intervensi di tubuh PSSI.
“Munculnya Tim Transisi ini kan kelanjutan dari adanya SK pembekuan terhadap PSSI. Putusan sela PTUN jelas, pak JK juga sebelumnya sudah menegaskan bahwa Menpora akan mencabut SK. Tak mungkin perkataan JK mendahului kesepakatan yang telah diambil saat forum. Tapi hingga saat ini Menpora masih terkesan mecari-cari cara supaya SK tak benar-benar dicabut. Munculllah bahasa hanya usulan, terus ada bahasa revisi, dan terakhir Menpora keukeuh tak mau membubarkan Tim Transisi, padahal tim ini harusnya bubar otomatis pasca putusan PTUN,” pungkas Hermawan kepada Jogjakartanews.com.
Ia melanjutkan harusnya Menpora menunjukkan sikap legowo dan patuh terhadap hukum. “Ini Menpora kesannya ngeyel juga kayak PSSI sebelum dibekukan. Artinya, sikap yang ditunjukkan Menpora pada akhirnya sama juga dengan yang dilakukan PSSI menjelang dibekukan. Harusnya kan gak seperti itu, mundur dulu, bubarkan dulu Tim Transisinya, kasi kesempatan PSSI untuk berbenah tanpa ‘diganggu’, ini demi kebaikan sepakbola. Persoalan PSSI tak menujukkan i’tikad baik untuk berbenah, silahkan ambil langkah lagi, bekukan lagi,” sarannya.
Tapi melihat apa yang terjadi saat ini, Hermawan melihat sikap Menpora tersebut mirip kayak islah Golkar demi Pilkada. “Seperti islah Golkar, hanya agar bisa ikut Pilkada. Ini juga demi Indonesia terhindar dari sanksi FIFA menjelang digelarnya berbagai kejuaraan internasional. Jadi ini hanya membuat reda sesaat,” terangnya. (Bah)
Redaktur: Syarifuddin
