Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Kolinlamil Gelar Upacara Militer

JAKARTA – Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei serentak diperingati jajaran TNI AL di seluruh Indonesia termasuk Kolinlamil.

Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111 dengan upacara militer di lapangan M. Silam, Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (20/5).

Bertindak selaku inspektur upacara Panglima Kolinlamil Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. memimpin jalannya upacara Kebangkitan Nasional tahun ini. Sedangkan Letkol Laut (KH) Putut Warastroseno, S.Pd. yang sehari-harinya berdinas di Staf Personel (Spers) Kolinlamil sebagai Paban Dalpers dipercaya menjadi Komandan Upacara.

Panglima Kolinlamil Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bahwa peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111 ini sangat relevan  jika  dimaknai  dengan  teks  Sumpah  Palapa  Mahapatih Gajah Mada. Sumpah Palapa tersebut  merupakan  embrio  paling  kuat  bagi  janin  persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gajah Mada telah menjadi acuan bagi perjuangan berat para pahlawan nasional untuk mengikat wilayah Indonesia secara de jure terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.

“Kita  berada  dalam  situasi pasca-pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Kita  mengaspirasikan  pilihan  yang berbeda-beda  dalam  pemilu,  namun  semua  pilihan pasti  kita  niatkan  untuk  kebaikan  bangsa.  Oleh  sebab  itu  tak  ada  maslahatnya  jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial kita” terang Panglima Kolinlamil menyampaikan amanat Menkominfo.

Dalam momentum suasana bulan Ramadan ini hendaknya    meninggalkan  perbuatan-perbuatan  yang  dapat menimbulkan  permusuhan  dan  kebencian,  apalagi  penyebaran  kebohongan  dan  fitnah. Hingga  pada akhirnya, pada  ujung  bulan  Ramadan  nanti,  kita  bisa  seperti  Mahapatih  Gadjah  Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih berkat hubungan yang kembali fitri dengan lingkungan sekitar kita.

Lebih lanjut disampaikan kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo dalam kondisi  kemajemukan  bahasa,  suku,  agama,  kebudayaan,  ditingkah  bentang  geografis yang  merupakan  salah  satu  yang  paling  ekstrem  di  dunia,  bangsa Indonesia  membuktikan  bahwa mampu menjaga persatuan sampai detik ini. Oleh sebab itu, tak diragukan lagi bahwa kita pasti akan mampu kembali bersatu dari kerenggangan perbedaan pendapat, dari keterbelahan sosial, dengan memikirkan kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu persatuan Indonesia.

“Untuk itu sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional, disematkan tema “Bangkit Untuk Bersatu”. Kita bangkit untuk kembali  menjalin  persatuan  dan  kesatuan  dalam  bingkai  negara  kesatuan  Republik Indonesia.,” tandas Alumni AAL 1988 ini menirukan Menkominfo.

 Pada kesempatan itu pula, Laksamana bintang dua ini menyampaikan penegasan dari amanat Menkominfo yang menyitir pernyataan Presiden pertama kita Ir. Soekarno yang menekankan pentingnya gotong royong.

“Meski Gotong-royong  digali dari kearifan nenek moyang kita yang telah dipupuk selama berabad-abad, namun sejatinya jiwa gotong royong bukanlah semangat yang sudah renta sampai kapanpun semangat ini akan senantiasa relevan, bahkan semakin mendesak sebagai sebuah tuntutan zaman yang sarat dengan berbagai perubahan.” ujar Panglima Kolinlamil menutup pembacaan amanat Menkominfo. (pr)

Sumber: Dispen Kolinlamil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com