Menolak PSBB, Adik Sri Sultan Bakal Konser Musik Lawan Corona di Titik Nol Setelah Lebaran

YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, telah mewacanakan opsi Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) sebagai opsi untuk melanjutkan Masa Tanggap Darurat Covid-19 (Corona) di DIY. Opsi tersebut akan diterapkan jika masyarakat tidak patuh dengan protokol Kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Terkait opsi PSBB tersebut, salah satu penghageng (Petinggi) Keraton Ngayugyokarto Hadiningrat, RM. Acun Hadiwijoyo, yang juga merupakan adik sepupu Sri Sultan HB X menyatakan menolak. Ia bahkan mengaku tidak akan mematuhi Gubernur DIY yang juga sekaligus Raja Yogyakarta, jika memutuskan pemberlakuan PSBB,

“Masyarakat Yogyakarta sebenarnya nurut. Apa yang menjadi dawuh Ngarso Dalem (Sri Sultan) kita taati. Menurut saya Gubernur DIY ini yang paling berani lho. Disaat gubernur-gubernur yang lain Lock Down, ngerso dalem kebijakannya Calm Down. Itu bagus, artinya beliau memahami, ngemong supaya rakyatnya tidak ditakut-takuti,” tuturnya kepda jogjakartanews.com di nDalem Notoprajan, Rabu (20/05/2020).

Menurut Acun, opsi paling tepat untuk DIY adalah Calm Down. Hanya saja kata dia, tinggal bagaimana agar lebih ditegaskan dan dipastikan agar orang luar tidak boleh masuk jogja,

“Sebenarnya yang bawa virus itu orang dari luar Jogja kok. Selama ini sebenarnya Yogyakarta Kondusif, hanya setelah ada orang luar, kemudian ada klister-klaster seperti kasus Indo Grosir, ngerso dhalem mulai panik. Tapi kalau kemudian 7 hari sebelum lebaran mau PSBB, nyuwun sewu, sudah terlambat. Intinya sekarang bagaimana orang luar tidak boleh masuk Jogja titik. Dan mohon masyarakat juga sama-sama berdisiplin, mau diatur, kalau tidak mau diatur ya usir saja keluar dari Jogja” tegasnya.

Acun bahkan bakal menggelar Konser Musik Lawan Corona seminggu setelah lebaran di titik Nol KM Jogja. Tujuan konser menurutnya untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Corona tidak menakutkan. Namun demikian, dalam konser ia tetap akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan dalam protokol yang dianjurkan pemerintah yang sudah berlaku selama masa tanggap darurat Covid-19,

“Lho saya niatnya membantu pemerintah. Sekarang orang sudah tidak mendapat kepastian, selalu ditakut-tajuti, tidak bisa cari duit, ini kan bahaya, onone gur wani (bisa berbuat nekat). Itu lebih berbahaya ketimbang Coronanya sendiri. Itulah mengapa masyarakat perlu dimotivasi. oleh karenanya saya akan mengadakan konser musik rock dan dangdut untuk membangkitkan semangat untuk melawan ketakutan terhadap Corona. Jadi jangan keliru konsep saya bukan auphoria. Ini saatnya Jogja menunjukkan kepada dunia berani melawan corona, tapi dengan cara yang baik, tidak menakut-nakuti,” tandasnya.

Acun juga menyoroti pemerintah, dalam hal ini BNPB atau satuan gugus tugas penagangan Covid-19 yang tidak secara jelas memberi keterangan, bahkan terkesan lebih mengungkap data-data penambahan jumlah penderita ketimbang jumlah yang sembuh. Menurutnya hal itu semakin menambah ketakutan masyarakat,

“Media juga kalau ada pasien meninggal beritanya diboomingkan, sedangkan yang sembuh, sepi pemberitaan. Seharusnya terbuka semuanya,” tukasnya.

Acun optimistis, selama DIY tidak dimasuki orang luar, termasuk pemudik dan masyarakat mentaati protokol serta jujur, maka sebenarnya masyarakat masih bisa bekerja dan beraktifitas seperti biasa,

“Contohnya di Café saya, juga Pabrik Gula Madukismo, tidak meliburkan karyawannya dengan catatan jujur dan mengikuti protokol. Semuanya menurut dan aman-aman saja. Kalau kasus Indogrosir itu kan karena orang luar, kemudian tidak jujur, menipu pemerintah dengan tidak melapor atau periksa Kesehatan, akhirnya menulari karyawan dan keluarganya di rumah. Ini kembali lagi kepada ketegasan ngerso dalem agar orang luar jogja dilarang masuk dan kesadaran masyarakat DIY juga. Tapi kalau PSBB, saya kira tidak tepat,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, sosok yang di kalangan media akrab disapa Romo Acun tersebut juga menjadi narasumber NGOBRAL (Ngobrol Berita Viral) yang bisa disaksikan di official Channel Youtube Jogjakarta News TV melalui link  https://youtu.be/Riyu9SYiqsw (rd1)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com