Ada Solusi di Bapas Jogja

Yogyakarta – “Roda kehidupan selalu berputar, kadang orang mendapat posisi diatas, kadang juga dibawah. Saat berada diatas, sepertinya tidak pernah ada masalah. Kita semua hanya menikmatinya. Namun, mampukah kita menghadapi beban kehidupan di titik nadir?,”kata Muhammad Ali Syeh Banna, Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas I Yogyakarta(Bapas Jogja) ditemui di ruang kerja Bapas Jogja Jalan Pangurakan No. 1 Yogyakarta,Rabu(15/07/2020).

Kemampuan mengatasi masalah seseorang sesungguhnya bergantung pada daya tahan seseorang. Setiap orang memiliki ambang batas sendiri-sendiri. “Ada orang secara bawaan mudah tertekan, ada juga yang santai,” tutur nya.

“Bapas Jogja menerima kurang lebih 300 an klien asimilasi di rumah karena dampak Covid – 19 berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 10 Tahun 2020 tentang asimilasi dirumah bagi Narapidana dan anak, tentunya para klien Bapas dengan status asimilasi ini banyak yang tidak mempunyai pekerjaan, bahkan mungkin tidak mempunyai uang, beberapa klien yang melakukan konseling dengan Pembimbing Kemasyarakatan(PK) mengatakan bahwa bahkan mereka menjadi beban keluarganya, tentu saja hal tersebut menjadi tantangan tambahan bagi Bapas Jogja dalam melakukan pengawasannya, terlebih lagi berkali-kali dalam memberikan penguatan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Istimewa Yogyakarta, Ibu Gusti Ayu Putu Suwardani selalu menekankan kepada seluruh Personil Bapas Jogja bahwa, Jadikan bekerja lebih keras lagi dari sebelumnya, pengawasan PK terhadap klien upayakan lebih ketat lagi agar tidak terjadi pelanggaran kembali, PK harus mempunyai catatan perkembangan klien, melakukan inovasi melalui informasi dan teknologi tentang penelitian kemasyarakatan(litmas), pendampingan dan pembimbingan serta pengawasan,” ungkap Alisyeh sapaan akrab Kepala Bapas Jogja.

“Ada solusi di Bapas Jogja, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut diatas, dimana klien tidak mempunyai pekerjaan dan keterampilan, dalam website Bapas Jogja bisa diunduh modul tentang pembelajaran tanpa biaya alias Nol rupiah, keterampilan sederhana yang bisa langsung dilakukan, seperti membuat telur asin dan bisa dikreasikan dengan berbagai rasa, pembuatan jamur crispy, pembesaran lele, dan lain-lain, Bapas Jogja juga memberikan pelatihan secara langsung untuk keterampilan-keterampilan tertentu, juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Kelompok Masyarakat peduli pemasyarakatan(Pokmaslipas), dinas sosial. Pembimbingan secara daring langsung dengan PK atau APK atau masuk ke website bimbingan kemandirian klien, bimbingan kepribadian,” tambah nya.

 “Semua masalah ada solusi sesulit apapun keadaan kita, pasti ada kemudahan, yang pasti semua diawali dengan niat, dalam Q.S Al-Insyirah ayat 5-6 yang berbunyi sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, demikian tertulis jelas untuk itu kita pasti bisa melakukannya dan menghasilkannya untuk merubah hidup lebih baik, sukses bersama kita bisa” tutup Ali Syeh(Sera).

Redaktur: hennyra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com