Pilkada Sleman Diprediksi Diramaikan Lebih dari Dua Paslon

SLEMAN – Jelang pendaftaran Pasangan Calon (PASLON) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sleman, Bakal Pasangan Calon Sudah mulai mendeklarasikan Diri. Setelah PDIP dan PAN resmi mengusung Pasangan Kustini Sri Purnomo (KSP) dan Danang Maharsa, giliran Gerindra, PKB dan PPP, resmi mengusung politikus Gerindra Danang Wicaksana Sulistya (DWS) – R. Agus Cholik. 

Koalisi ini dinamai Koalisi Gerbang Persatuan atau Gerakan Kebangkitan dan Persatuan. Ketua DPC Gerindra Sleman Sukaptono mengatakan Gerindra, PKB maupun PPP memiliki misi dan visi yang sama untuk membangun Sleman,

“Perjalanan komunikasi bagi ketiga partai ini cukup panjang sehingga mencapai kesepakatan ini,” katanya saat pengenalan pasangan calon (paslon) di Westlake Resto, Kamis (27/8/2020) malam.

Ketua DPC PPP Sleman Muhammad Yusuf atau Gus Yusuf mengatakan lewat komunikasi yang tidak sebentar, PPP bersama PKB dan Gerindra sepakat untuk memenangkan paslon Danang-Cholik pada Pilkada Sleman nanti,

“Kami ingin ada perubahan di Sleman karena selama beberapa periode tidak ada perubahan signifikan dan pasangan Danang-Cholik harus menang,” kata Gus Yusuf.

Sementara itu, Ketua Dewan Syuro PKB Sleman Nuruddin mengatakan partaunya harus berkoalisi dengan partai lain pada Pilkada Sleman. Menurut dia, Cholik yang juga sebagai Ketua DPC PKB Sleman memiliki integritas. Pasangan Muda Danang-Cholik dinilai mampu membawa Sleman lebih baik,

“Kami percaya jiwa muda mereka akan mampu mewujudkan Sleman yang lebih baik. PKB dan NU sepakat untuk memenangkan paslon ini. Ini sudah menjadi tekad bulat kami,” katanya.

Tiga Parpol Belum Deklarasikan Paslon

Terpisah pengamat politik dari Forum Muda Lintas Iman Yogyakarta (FORMULIYO), YP. Susetyono memprediksi Pilkada Sleman yang akan digelar Rabu, 9 Desember 2020 mendatang bakal diikuti lebih dari dua paslon. Sebab, kata dia, masih ada Tiga Parpol yang berpotensi berkoalisi untuk mengusung Paslon,

“Masih ada Golkar, PKS, dan Nasdem. Tidak menutup kemungkinan ketiganya berkoalisi untuk mengusung Paslon. Tapi dengan lebih dari dua Bapaslon, lebih baik daripada Head to Head,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dengan Paslon lebih dari dua, maka tidak membelah dukungan warga Sleman, sehingga bisa meminimalisir konflik. Selain itu, kata dia, Potensi Pilkada satu putaran lebih tinggi,

“Kalau dua putaran kan nanti anggaran negara terserap. Nah lebih baik satu putaran, sehingga menghemat anggaran dan itu bisa dioptimalkan untuk Covid-19,” pungkasnya. (kt1)

Redaktur: Faisal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com