Ada ‘Seribu Satu’ Menu Khas Berbuka di Kampung Ramadhan Jogokaryan

YOGYAKARTA– Saat memasuki bulan Ramadhan, Kampung Jogokaryan, Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta selalu ramai dikunjungi warga dari sentero Yogyakarta menjelang berbuka puasa. Apa gerangan yang menarik dari kampung selatan Kota Yogyakarta ini?

“Di sini banyak sekali menu berbuka puasa, ada seribu satu pilihan. Elain murah juga enak. Di daerah asal saya, tidak ada yang seperti ini, jadi tak heran jika kampung Ramadhan di Jogokaryan ini menjadi tempat wisata special di bulan Ramadhan yang banyak dikunjungi,” ujar Syamsul (20) Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, asal Bandung, Jawa Barat kepada jogjakartanews.com, Minggu (06/07/2014) sore.

Sementara diungkapkan takmir masjid Jogokaryan, Muhammad Jazir. Kampung Ramadhan di Jogokaryan memang sudah menjadi tradisi masyarakat setempat sejak lama.

Menurut Jazir, kegiatan kampung Ramadhan Jogokaryan yang dikelar warga adalah upaya memperkuat citra Kampung Jogokaryan sebagai daya tarik wisata religi.

Selama bulan puasa, kata dia, takmir masjid menyediakan subsidi sahur dan buka puasa bagi warga yang memerlukan. Setiap hari disediakan 1200 porsi berupa nasi dan lauk pauk serta minuman. Kemudian menjelang lebaran ditambah menjadi 2000 porsi yang dimasak oleh ibu-ibu dasawisma.

Kegiatan di kampung Ramadhan tersebut juga diisi dengan acara lesehan sore yakni buka puasa yang dikemas dengan berbagai acara seperti tausyah humor, Angkringan Ramadhan, dongeng keluarga, dongeng anak dan di malam hari akan diisi dengan sholat dan ceramah tarawih, serta kegiatan keagamaan lain.

“Biasanya sekitar dua jam sebelum waktu berbuka, sudah banyak pengunjung yang datang,” ungkapnya.

Tahun ini, kampung Ramadhan Jogokaryan dibuka secara resmi oleh wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono, sejak Sabtu sore (28/6) lalu.

Dalam sambutannya, Ia mengatakan kegiatan Kampung Ramadhan ini merupakan contoh nyata bahwa kehidupan Masjid bisa berjalan bersamaan dengan kehidupan pasar atau perekonomian dan semuanya saling menguntungkan.

“Ini merupakan bukti bahwa masyarakat sudah mampu berdaya secara ekonomi dan sosial, sekaligus memiliki kepedulian yang besar terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitarnya,” katanya sebagaimana dikutip dari sumber http://www.jogjakota.go.id. (yud)

Redaktur: Tarnowo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com