Kicak Makanan Khas Jogja yang Hanya Banyak Dibuat Saat Ramadhan Saja

YOGYAKARTA – Menjelang berbuka puasa, sesuatu yang kebanyakan dicari adalah takjil alias makanan pembuka.

Itulah yang membuat pasar sore Ramadhan Kauman, selalu dipenuhi para ‘pemburu’ takjil. Sebab, di pasar tersebut menyediakan aneka takjil, bahkan menu yang hanya banyak dibuat di saat Ramadhan saja, yaitu Kicak.

Kicak merupakan kuliner khas Ramadhan Yogyakarta yang diolah dari beras ketan dengan parutan kelapa dan potongan buah nangka. Rasanya yang gurih dan manis sangat pas sebagai penganan ketika berbuka puasa.

“Tradisi pembuatan sajian ini awalnya dari kampung Kauman, Yogyakarta dengan hanya berbahan parutan singkong,” kata salah seorang penjual takjil di pasar kauman, Ibu Dwi.

Menurut Dwi, Kicak dijual dengan harga yang murah tergantung ukuran dan tempat membungkusnya.
Untuk kicak yang dibungkus dengan daun pisang, kata dia, biasanya dijual dengan harga Rp 1.500 perbungkus. Sedangkan untuk yang berbungkus media plastik dijual dengan harga Rp 2.000.

Pasar Sore Ramadhan yang digelar di gang-gang sempit kampung yang terletak sekitar 1 km dari barat titik nol km Yogyakarta  tersebut, biasanya sudah mulai ramai dikunjungi masyarakat sejak pukul 16.00.

Dwi mengatakan, kegiatan pasar sore ramadhan di Kampung Kauman sudah berlangsung sejak lama, konon sejak sekitar tahun 1973.

“Penjualnya bukan hanya dari Kauman saja, ada juga dari luar yang ikut berjualan takjil di sini ,” ungkapnya.

Selain Kricak, beragam takjil  dijual di pasar sore kampung yang identik dengan pusat da’wah pendiri Muhammadiyah. KH Ahmad Dahlan ini. Menu yang banyak dijual di pasar sore antara lain carang gesing, jadah, semar mendem, nogosari, jenang sumsum, aneka kolak dan cocktail. (rud)

Redaktur: Tarnowo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com