YOGYAKARTA – Kendati pemerintah akhirnya telah mencabut pembatasan BBM bersubsidi dan belum menaikkan harga BBM, namun kelangkaan BBM, terutama jenis premium di wilayah DIY masih terjadi hingga hari ini, Kamis (28/08/2014).
Akibat kelangkaan yang menyebabkan antrian panjang di sejumlah SPBU, harga bensin eceran melambung. Bahkan ada pengecer yang menjual bensin dengan harga Rp 12 ribu per liter.
“Saya tadi pagi beli bensin di sekitaran Kota Gede, harganya 12.000 per liter. Daripada tisak bisa pulang ya terpaksa saya beli,” kata Yoga (19) mahasiswi UII Yogyakarta yang waktu itu ke Kota Gede untuk berkunjung ke tempat saudaranya.
Di sisi lain, ada fenomena baru di tengah-tengah kelangkaan BBM, yaitu munculnya pengecer bensin dadakan.
“Ada yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dengan memborong bensin dan menjual dengan harga selangit,” ujar ketua 1 relawan kemanusiaan Pare Anom Yogyakarta, Hartanto.
Bahkan menurut Hartanto, selain bensin, pertamax juga mulai dijual eceran dengan harga Rp 15 ribu per liter.
Sebelumnya, Rabu (27/08/2014) relawan Pare Anom melakukan aksi peka social dengan menyisir jalan-jalan di kota Jogja untuk menolong pengendara yang mogok karena kehabisan bahan bakar dengan memberikan bensin gratis.
Diinformasikan, pemerintah telah mencabut pembatasan BBM bersubsidi.
PT Pertamina setuju untuk tak lagi membatasi kuota BBM bersubsidi pada Selasa (26/08/2014) malam, setelah langkah pembatasan konsumsi premium menyebabkan antrean panjang kendaraan di berbagai SPBU.
Menurut Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication Pertamina, langkah itu diambil guna “menghindari antrean panjang” kendaraan di tempat pengisian bahan bakar, katanya dalam keterangan pers Rabu (27/08/2014) kemarin.(ian/kontributor)
Redaktur: Rudi F