YOGYAKARTA – Memperingati satu dekade berdirinya, Kedai Kopi Espresso Bar (KEIKO) menggelar rangkaian event 10 hari untuk berbagi. Berbagai acara tersebut telah dimuali sejak Rabu, 01 Oktober 2014 atau bertepatan hari ulang tahun ke 10 KEIKO. Kemudian secara berturut-turut event akan digelar dari 2 November sampai 9 November 2014 mendatang.
Dalam pers rilis yang diterima jogjakartanews.com, Rabu (22/10/2014) ketua panitia acara ‘1 DEKADE KEIKO, Yudha Hermawan, mengatakan, peringatan HUT KE-10 KEIKO kali ini bertema “COFFEE TELLS STORY. Adapun acara-acara yang telah dilaksanakan antara lain pada Rabu, (01/10/ 2014) diberlakukan discon 10 % untuk seluruh pelanggan.
“Selain itu, 100 % omzet yang diterima pada hari itu di Keiko Gejayan, Keiko 403, Keiko ConCat, Keiko Bandara Adi Sucipto, Keiko Jogjatronik & Keiko Palu didonasikan untuk lembaga sosial dan pihak-pihak yang membutuhkan,” ungkapnya.
Seluruh donasi Omzet yang terkumpul dari 6 outlet tersebut, kata dia, telah disalurkan pada yang berhak melalui ‘Sedekah Rombongan’ Jum’at (03/10/ 2014).
Lebih lanjut dijelaskan Yudha, pada Minggu (19/10/ 2014) panitia menggelar temu wicara dengan wartawan media massa di DIY, baik media cetak, elektronik, maupun media online di lantai 2 Kedai Kopi Espresso Bar Jl. Ampel Gading no. 416 Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman.
Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari kelompok tani kopi merapi sekaligus ketua koperasi kebun makmur Sumijo, Amd dan direktur PT. Temmates Indonesia yang merupakan pemilik dan pengelola KEIKO, Denny Neilment, SE.
Dalam acara tersebut, panitia secara resmi mengumumkan pembukaan pendaftaran bagi calon peserta workshop bertema “Java Coffee: Mitos atau Fakta” dan lomba yang dapat diperoleh diseluruh outlet Kedai Kopi Espresso Bar Yogyakarta mulai Senin, (20/10/2014) hingga Jumat (01/11/ 2014) mendatang.
“Pada 1 Novembermendatang juga akan dibuka stand panitia 1 DEKADE KEIKO untuk pendaftaran acara, bersamaan dengan acara Seminar Kopi Nasional yang diadakan oleh adik-adik dari FTP UGM bertempat di LPP Convention Hotel,” imbuhnya.
Dalam work shop yang direncanakan pada Minggu, (2/11/ 2014) akan menggabungkan kegiatan outdoor dan indoor dalam suatu waktu, dimana kegiatan outdoor dilaksanakan dengan mengunjungi langsung kebun kopi merapi milik dinas pertanian kabupaten Sleman, sekaligus melihat langsung Pulping (pemisahan kulit chery kopi), Sorting (pemilihan kopi ) & Roasting (Sangrai kopi).
Acara akan ditutup dengan seminar tentang kopi yang akan dihadiri oleh Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, MSi, Dr. Surip Mawardi, SU (Peneliti utama ICCRI & BAPAK KOPI INDONESIA) , Moelyono Susilo (Direktur Pemasaran PT. Taman Delta Indonesia, angota AEKI Semarang) dan Sumijo, Amd (Pelopor penanam kembali kopi merapi dan ketua koperasi kebun makmur).
“Dalam acara tersebut juga rencananya akan turut juga diisi dengan pemberian 10.000 benih kopi robusta untuk para petani kopi di lereng gunung merapi,” katanya.
Selain itu dalam kesempatan yang sama juga akan dilakukan penyerahan hasil donasi pelanggan 5 outlet KEIKO selama bulan Oktober 2014 yang akan digunakan untuk membantu pendirian Mushalla dan fasilitas berupa kamar mandi dan tempat wudhu di Warung Kopi Tradisional Merapi, yang berlokasi di desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, DIY yang juga merupakan milik dari bapak Sumijo, Amd.
Acara menarik lainnya juga akan digelar di 5 outlet Keiko, diantaranya konser “MUSIK AKUSTIK” sambil “NGOPI MERAPI GRATIS” dalam acara “KEIKOSTIK” yang bertempat di KEIKO Gejayan Senin (3/11/2014)
Sementara menurut Owner KEIKO, Denny Neilment menjelaskan alasan kenapa perlu diadakannya peringatan 1DekadeKeiko ini. Sebab, kata dia, KEIKO berdiri atas partisipasi banyak pihak baik pendiri, penanam modal dan pelanggan yang memberikan kritik dan saran di pra-pembukaan outlet.
Oleh karena itu, kata dia, tepat pada usianya yang ke-10 tahun, Keiko berkeinginan untuk berbagi untuk banyak pihak pula, berbagi cerita suka cita dalam menjalankan usaha coffee shop, berbagi pengalaman tentang bagaimana memilih dan menikmati kopi yang terbaik yang dimiliki oleh negeri Indonesia ini. Kopi terbaik itu, kata dia, adalah kopi Merapi yang punya potensi menjadi kopi ‘Speciality’ yang mempunyai kekuatan dari sejarah dan mental pantang menyerah dari para petani yang konsisten memperjuangkan kelestariannya.
“Kegiatan ini diawali dalam format spiritual dalam bentuk donasi omzet dan diakhir juga dalam format spiritual dalam bentuk do’a bersama dan berbagi kopi gratis, merupakan wujud terima kasih yang tertinggi kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa ijin dan kehendak-Nya, mustahil Kedai Kopi Espresso Bar dapat tumbuh berkembang dan berkarya sejak 2004 hingga 10 tahun ini,” ungkapnya. (pr/ian)
Redaktur: Rudi F