Peringati Imlek dan Hut ke 7, Pareanom Gelar Kompetisi Barongsai

YOGYAKARTA – Peringatan Tahun Baru Imlek 2566/ 2015 berdekatan dengan HUT relawan kemanusiaan Pareanom yang ke 7. Kedua momentum tersebut menjadi sesuatu yang istimewa bagi para Relawan SAR Pareanom yang juga komunitas komunikasi radio 15.5775 MHz. Sebab, kali ini Pareanom dipercaya untuk menyelenggarakan Kompetisi Barongsai di Halaman Klenteng Poncowinatan Yogyakarta, Kamis (26/02/2015).

Acara Kompetisi Barongsai yang digelar diikuti 4 grup yaitu Putra Mataram, Isakuiki, Nagata, dan Singa Mataram. Kompetisi tersebut mempererebutkan hadiah uang pembinaan dari sponsor yang disediakan sebesar Rp. 10.0000.000,- .

Dalam kompetisi Barongsai yang mendapat antusiasme penonton warga Yogyakarta, para peserta benar-benar beradu nyali.

“Peserta harus menaikki tangga setinggi 4 meter tempat mengambil atau memakan angpao (amplop merah, red ),” ungkap Ketua Umum Pareanom H. Suryo Edi Setiawan.

Karena ketinggian panggung yang cukup ekstrem tersebut, maka Rescue Pareanom menyiapkan satu ambulan beserta dokter dari Puskesmas setempat.

“Hal itu untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Suryo.

Meski hanya ditetapkan satu pemenang, kata Suryo, mamun karena kompetisi ini dilakukan dengan berbagai kelonggaran, maka dari keempat grup tersebut tetap mendapatkan uang pembinaan meskipun tidak juara.

“Dengan harapan seni Barongsai akan semakin maju dan berkembang,” tukasnya.

Sementara Ketua Panitia Hartanto, M.Hum , mengatakan juri diambil dari berbeda latar belakang, yaitu dari Dinas Pariwisata Kota Yogya Drs Suparno, Anton, Suhu Candra dari pengurus Klenteng Poncowinatan, Herry ST dari Budi Abadi.

“Sehingga penialain juri objektif,” katanya.

Karena kompetisi sangat ketat, kata dia, maka selisih antar peserta hanya 20 poin, dan dimenangkan oleh Putra Mataram.

Diinformasikan Hartanto, acara yang dimulai pukul 13:00 hingga pukul 16:00 berlangsung meriah dan sukses. Acara juga dihadiri oleh Muspika Cokrodiningratan dan pengurus kampung setempat. (ian/kontributor)

Redaktur: Rud F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com