KGPAA PA IX Raja yang Tak Pernah Menjaga Jarak Dengan Rakyat

YOGYAKARTA – Wafatnya Sri Paduka Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam IX (KGPAA PA IX) meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Yogyakarta.  Raja Puro Paku Alaman sekaligus wakil Guberner DIY, bukan hanya sekadar tokoh atau pejabat penting, melainkan juga salah satu symbol keistimewaan DIY. 

Ribuan pelayat dari rakyat jelata hingga petinggi Negara yang mengatarkan jenazah Sri Paduka, Mingu (22/11/2015)  adalah bukti betapa sosoknya begitu berarti, bahkan bukan hanya bagi rakyat Yogyakarta saja.

Beberapa tokoh masyarakat tampak hadir di Puro Pakualaman.Mulai dari Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, Mendagri Tjahjo Kumolo, mantan Wakil Presiden Boediono, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti hingga Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsda TNI Abdul Mu’is.

Tampak pula Komandan Korem 072/Pamungkas Yogyakarta Brigjen TNI Stefanus Tri Mulyono, Bupati Kulon Progo Hasto Ardoyo, serta para anggota DPRD DIY dan DPRD dari lima Kabupaten/Kota DIY.

“Kami kehilangan raja kami, sekaligus tokoh bangsa,” ujar Subandi Kusuma SH. MH, anggota DPRD Sleman saat melayat di Puro Paku Alaman, sebelum pemberangkatan jenazah Sri Paduka.

Selama ini, PA IX dikenal sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan semua orang tanpa memandang latar belakang. Meski seorang raka namun PA X tidak pernah mau merepotkan. Segala sesuatu yang bisa dikerjakan sendiri, akan dikerjakannya.

“Beliau bahkan mau menyetir sendiri,” kata Ajudan PA IX, Agus Timur kepada wartawan.

“Kami sangat kehilangan. Beliau orang yang tidak menjaga jarak,” imbuhnya.

Dikalangan awak media massa, sosok PA IX juga dikenal sebagai pejabat yang sangat ramah, namun kerap segala aktivitasnya luput dari liputan media. PA IX kerap menyambangi rakyat di bawah tanpa ingin diliput media.

KGPAAPA IX wafat pada usia 77 tahun di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada Sabtu 21 November, pukul 15.10 WIB. Sebelum wafat almarhum sempat dirawat di rumah sakit selama sepekan terakhir karena pernapasan akut.

Menurut Kawedanan Hageng Budoyo lan Wisoto Pakualaman, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Indro Kusumo jenazahKGPAA PA IX akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Pakualaman, Astana Girigondo di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. jenazah akan dimakamkan di sebelah makam istrinya, Gusti Kanjeng Raden Ayu Adipati Paku Alam

Almarhum lahir pada 7 Mei 1938 dan dinobatkan sebagai KGPAA Paku Alam IX pada 26 Mei 1999 menggantikan Paku Alam VIII, lalu pada 2003 diangkat menjadi Wakil Gubernur DIY mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan HB X. (kt1)

Redaktur: Rizal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com