Produksi Daging dan Susu di Sleman Meningkat

SLEMAN –Sektor pertanian dan peternakan di Sleman terus mengalami peninmgkatan. Beberapa komoditas  unggulan seperti sapi potong populasinya sampai dengan akhir tahun 2015  meningkat sebanyak 53,022 ekor, sapi perah sebanyak 3.748, dan ayam buras mencapai 1.544.670 ekor.

“Jumlah populasi ternak secara umum mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 berkisar antara 0,06% sampai dengan 0,08%. Peningkatan jumlah ternak juga diimbangi dengan peningkatan hasil ternak meliputi daging dan susu. Di tahun 2015 produksi daging meningkat 5,75% dan susu meningkat 0,66%”,” ungkap Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pembangunan, Dra. Suyamsih M.Pd, dalam kunjungan di Kelompok ternak sapi ‘Andini Manggambar’ Dusun Karanggeneng, Desa Sendangadi, Mlati, Jumat (08/04/2016).

Dijelaskan Suyamsih, sektor pertanian dan peternakan masih menjadi unggulan perekonomian di Kabupaten Sleman. Saat ini, kata dia,  terdapat sekitar 28% masyarakat Sleman bermata pencaharian dari sektor pertanian. 

“Berdasarkan struktur perekonomian daerah, pertanian memberikan kontribusi sebesar 13,5% di dalam PDRB Kabupaten Sleman,” katanya dalam kunjungan mewakili Bupati Sleman, Sri Purnomo, M.Si tersebut.

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman dalam pengembangan sector pertanian dan peternakan salah satunya tercermin dengan prestasi Kelompok ternak sapi ‘Andini Manggambar’ yang menjadi 10 besar finalis mewakili Sleman dalam lomba penilaian manajeman usaha kelompok peternak tingkat nasional.

Pendamping sekaligus pengurus kelompok ternak, drh. Tolkhah Akbar mengungkapkan,  bentuk kegiatan kelompok ternak Andini Mangambar selama ini antara lain dibidang produksi meliputi pengadaan bibit unggul, penggemukan, dan pengembangbiakan. Dalam bidang kesehatan hewan, kelompok yang dikelolanya rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan serta melakukan penyuluhan dan pelatihan manajemen kesehatan ternak. Sedangkan dalam bidang organik kelompoknya melakukan pengolahan dan pemasaran pupuk organik serta penyediaan kebutuhan pakan dan obat ternak.

“Kelompok ternak yang kami kelola memanfaatkan tanah kas desa seluas 14.000 meter dengan menanam rumput gajah atau kolonjono untuk penyediaan pakan secara mandiri. Dari penanaman secara mandiri ini para anggota mengolah pakan secara fermentasi  atau silase yang diproses menggunakan mesin choper untuk kebutuhan pakan sapi sehari-hari,”  ungkap Akbar

Dijelaskan Akbar, system silase ini mampu menunjang peningkatan produktifitas ternak, selain itu kelompoknya juga membuat sebuah produk pakan pengganti polar yang ongkos produksinya jauh lebih murah dengan kandungan gizi yang lebih baik berbahan dasar kulit kedelai dan kulit kacang yang diberi nama Sari Lemu.

“Saat ini, dengan luas kandang 3600 meter, terdapat  26 kandang ternak yang dikelola oleh 27 orang anggota. Jumlah indukan sapi betina sebanyak 61 ekor dan sapi jantan 20 ekor dengan pertumbuhan populasi rata-rata 40 ekor tiap tahunnya,” pungkasnya. (pr*/kt1)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com