Puisi Zaman Telah Berubah, Potret Ironi Bangsa

ADALAH sebuah keprihatinan, ketika zaman dimana manusia saat ini sudah mengagungkan materi. Ketika pemimpin telah membiarkan kedaulatan bangsanya digerus kapitalisme global. Fenomena dimana manusia modern telah menjauh dari ajaran agama dan budaya luhur bangsanya sendiri, menjadi keprihatinan akademisi, sekaligus sastrawan Dr. Mastur Toyib, M.Pd.I, MM alias MT Al Kendali. Alumni IKIP Yogyakarta yang kini menjadi dosen pengajar pendidikan di Universitas Ibn. Khaldun (UIKA) Bogor ini kerap menuangkan keprihatinannya dalam bait-bait puisi, sebagaimana puisi berikut,

ZAMAN TELAH BERUBAH

Zulaikha mendambakan cinta Yusuf, itu sudah berlalu
Ali baba dan para penyamun, itu cerita lama
Manusia kini telah menggapai mimpi- mimpinya
Angkasa raya telah ditembusnya
Nabi telah dimumikan sabdanya

Teknologi telah menggantikan ritual ibadahnya
Emas dan permata telah menjadi dzikirnya
Lautan telah diaduk-aduknya
Alam semesta telah dikuak misterinya
Halilintar telah ditangkapnya

Bebatuan telah disulap menjadi dolar
Evolusi telah dimusiumkannya
Revolusi telah menjadi jenis kelamin baru
Uang telah menjadi komoditas penebus dosa
Babi dan riba telah menjadi santapan lezat
Advertensi telah menjadi advisornya
Hamba sahaya telah menggantikan tuannya

(MT Al Kendali)

 

Nampak jelas dalam puisi karya akademisi yang meraih doktor di Universitas Pakuan Bogor ini, betapa ironisnya sebuah negeri besar dan beradab seperti Indonesia, namun generasinya sudah lupa dengan jati diri bangsanya. (kt5)   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com