YOGYAKARTA – Mempertahankan predikat Yogyakarta Sebagai Kota Batik Dunia menjadi salah satu fokus Pemerintah Daerah (Pemda) DIY. Salah satu upaya tersebut adalah dengan digelarnya Festival Jogja Kota Batik Dunia di Jogja Expo Center (JEC) yang dibuka hari ini, Rabu (25/10/2017).
“Setelah dinobatkannya Jogja sebagai Kota Batik Dunia oleh Word Craft Council (WCC) di Dongyang China, maka untuk mempertahankan eksistensi dan konsekuensi setelah dinobatkan, salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan ini,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Ir. Budi Antono, M.Si.
Dikatakan Budi tujuan dari kegiatan adalah untuk melestarikan warisan budaya khususnya batik, meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat DIY melalui industri batik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat para pelaku usaha di bidang industri batik.
“Tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah “Batik To The Moon” yang dimaknai sebagai suatu harapan dan cita-cita agar batik dapat dikenal sampai seluruh pelosok dunia.
Terkait pendanaan, Menurut Budi, pelaksanaan kegiatan ini dibiayai dari dana keistimewaan DIY tahun 2017.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda DIY, Drs.Sulistyo, SH.CN.,M.Si, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan bahwa untuk lebih menjamin perlindungan perkembangan dan pemanfaatan batik, ke depan agar dibangun museum batik. Dengan adanya museum batik, diharapkan akan memperkuat pelestarian batik sebagai warisan budaya Yogyakarta,
“Momentum Festival Jogja Kota Batik Dunia ini seperti mengigatkan kembali agar seni batik sebagai warisan budaya nusantara harus terus kita lestarikan dan kembangkan agar tetap menjadi maha karya dunia yang juga menandai Yogyakarta sebagai kota batik dunia,” kata Sulistyo membacakan sambutan tertulis Gubernur.
Menurut Sri Sultan, Batik To The Moon adalah tema yang tepat, karena luas tanpa batas negara bahkan di imajinasikan sampai ke bulan. Sehingga ada dua pesan yang membanggakan, yaitu mengangkat harkat dan martabat seni batik di dunia bahkan semesta serta penghargaan bagi insan seni batik Yogyakarta dengan dikukuhkannya sebagai kota batik dunia.
Sultan berharap, agar pengukuhan Jogja Kota Batik Dunia selalu diperingati dengan menampilkan aspek-aspek edukasi,konservasi, dan pemberdayaan masyarakat sebagai kegiatan yang dipersyaratkan UNESCO maupun WCC guna menjamin kelestarian predikat yang disandang.
Sekadar informasi, Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai 25 – 29 Oktober 2017, serta menampilkan pameran batik, fashion show batik, Jogja batik parade, lomba desain fashion batik trend internasional, lomba batik motif Jogja Istimewa dan lomba souvenir turunan batik.
Acara ini dihadiri oleh GKBRAy Paku Alam, Asisten Keistimewaan Sekda DIY, Anggota Forum Pimpinan Daerah DIY, Ketua Dekranasda Provinsi Bengkulu serta Wali Kota dan Bupati se DIY. (kt1)
Redaktur: Faisal