GUNUNGKIDUL- Kabupaten Gunungkidul terus mengembangkan potensi pariwisata. Selain wisata alam yang menjadi andalan Gunungkidul, masih banyak potensi destinasi wisata baru yang bisa digali, termasuk wisata edukasi yang bisa diintegrasikan dengan alam dan budaya Gunungkidul.
Hal itu dikatakan Bupati Gunungkidul, Hj. Badingah, S.Sos saat menerima kunjungan tokoh masyarakat DIY, seniman, budayawan dan profesional, Jumat (24/11/2017) siang. Para tokoh tersebut Budayawan Romo Indro ‘Kimpling’ Suseno, seniman Patung Nasional Yusman, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI (IKAL) DIY Sugiyanto Harjo Semangun, Arsitek Alex Arjuna Purwantoro, dan Perancang Grafis Rudi Winarso.
“Pariwisata di Gunungkidul sudah diakui dunia dan mendapatkan penghargaan Lembaga internasional. Oleh karenanya kita memang akan terus mengembangkan sektor pariwisata di Gunungkidul. Yang masih belum dikembangkan adalah wisata edukasi dan sejarah. Gunungkidul kan juga bagian penting dari perang gerilya panglima Besar Jederal Soedirman,” tutur Badingah, didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Drs. Agus Kantono,MM.
Badingah mengapresiasi wacana akan dibangunnya destinasi wisata yang bernilai edukasi sejarah dari tokoh masyarakat DIY, budayawan, seniman dan profesional.
Sebelumnya Romo Indro ‘Kimpling’ Suseno mengatakan, tujuan rombongan menghadap Bupati Gunungkidul untuk mewacanakan pembangunan Taman Patung Pahlawan Nusantara di kawasan perbukitan kars Desa Kepek, Saptosari, Gunungkidul. Dipilihnya kawasan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) selain strategis karena mudah diakses wisatawan, juga merupakan route gerilya Jenderal Soedirman.
“Jadi harapannya nanti wisatawan selain bisa menikmati karya seni dan keindahan alam, juga diharapkan mengerti sejarah, khusunya Panglima Besar Jenderal Soedirman. Kalau wisatawan alam seperti taman bunga saja bisa booming, kenapa yang seperti ini tidak bisa?,” ungkapnya.
Pematung Yusman menambahkan, konsep taman patung berbeda dengan taman-taman patung atau relief yang sudah ada selama ini. Menurutnya ada sedikitnya 20 Patung pahlawan berukuran tinggi sekitar 4 meter yang nantinya akan mengisi taman.
“Karena kalau sama dengan yang sudah ada tidak menarik lagi, misalnya ada relief yang lebih besar dan khusus untuk Panglima Besar Jenderal Soedirman dibuat lebih detil narasinya, karena kawasan taman merupakan jalur gerilya beliau,” ungkap pematung yang memecahkan rekor MURI 400 meter relief perunggu tahun 2009.
Sementara Ketua Ikal DIY, Sugiyanto Harjo Semangun mengatakan wacana pembangunan Taman Patung Pahlawan Nusantara sebagai destinasi wisata baru di Gunungkidul bisa mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Terlebih, kata dia, rancangannya dibuat oleh ahli-ahli professional sekaliber Seniman Patung Yusman, Alex Arjuna Purwantoro, dan Perancang Grafis Rudi Winarso. Selain itu, kata Sugiyanto, wacana destinasi wisata baru tersebut juga selaras dengan visi Gubernur DIY untuk pembangunan kawasan Selatan DIY.
“Gunungkidul banyak potensi, budaya, sejarah, dan alam yang indah. Visi Gubernur DIY, Sri Sultan HB X adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan selatan DIY. Wacana Taman Patung Pahlawan ini adalah salah satu gagasan yang mendukung visi gubernur karena berintegrasi dengan kawasan-kawasan ekonomi,” tutur Sugiyanto.
Dikatakan Sugiyanto, sebagaimana Visi Gubernur, IKAL DIY berkomitmen untuk turut mendukung program-program pemerintah yang berorientasi untuk pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan.
“Kami mendukung wacana pembangunan Taman Patung Pahlawan Nasional ini, karena selaras juga dengan program kami di IKAL,” pungkas Sugiyanto Harjo Semangun. (rd)
Redaktur: Ja’faruddin. AS