BANTUL – Pernyataan ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi bahwa homebase Persatuan Sepak Bola Tentara Nasional Indonesia (PS TNI) akan dipindah dari Stadion Pakansari Bogor ke Stadion Sultan Agung Bantul, kini terbukti. Hal itu setelah Inspektorat Jenderal TNI, Letjen TNI. Dodik Wijarnarko, S.H berkunjung langsung ke Bantul untuk survei lokasi kesiapan homebase, stadion, berikut fasilitas pendukungnya, Kamis (18/01/2018) siang.
Selain memutuskan Bantul sebagai homebase baru, Letjen Dodik juga menegaskan nama PS TNI juga akan berganti menjadi PS TNI-Rakyat (PS TIRA) Bantul.
“Alasan kenapa homebase PS TNI yang kini Bernama PS TIRA pindah ke Bantul, ada beberapa analisa bahwa TNI tidak bisa lepas dari Jogja dan sekitarnya, karena lahirnya TNI di Jogja dan Bantul adalah basis perang Jenderal Soedirman (Bapak TNI),” tutur Letjen Dodik di Markas Kodim 0729/Bantul, sebelum meninjau lokasi homebase dan stadion Sultan Agung Bantul.
Selain itu, menurut Letjen Dodik, yang tak kalah penting dari dipilihnya Bantul sebagai markas baru PS TIRA adalah karena Bantul adalah bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun di sisi lain, Letjen Dodik menyayangkan dari keistimewaan yang ada di Bantul dan DIY, namun belum masuk liga Indonesia 1,
“Bantul baru masuk liga Indonesia 3, dengan harapan kalau TIRA Bantul ada di sini, nanti Bantul bisa naik (peringkat) ke liga 2, bahkan naik ke liga 1. Harapan kami demikian,” harap perwira tinggi TNI dengan tiga bintang ini.
Dijelaskan mantan Komandan Pusat POM TNI ini, masyarakat Indonesia perlu hiburan segar melalui olahraga sepak bola yang bisa dilihat bagus, disiplin, tetapi memberikan suatu prestasi bagi Bangsa Indonesia di kancah internasional. Letjen Dodik mencontohkan ketika terakhir PSSI bertanding melawan Kesebelasan Islandia. Meski tidak meraih kemenangan, namun hal itu dinilainya sebuah kemajuan. Sebab, sebelumnya ia memprediksi kalau saja bisa bertahan (dengan skor) 4-0 saja sudah hebat, tapi PSSI mampu menciptakan gol yang merubah skor 1-4,
“Ini PSSI sudah luar biasa. Kendala di kita stamina pemain belum full untuk 90 menit, hanya 65 menit, sehingga 25 menit dikuasai lawan. Dengan hadirnya TIRA Bantul juga diharapkan mampu meningkatkan prestasi sepak bola khususnya di Bantul,” imbuhnya.
Ditambahkan Letjen Dodik, rencananya setelah gelaran Piala Presiden, PS TIRA baru akan dipindahkan ke Bantul, diawali dengan launching PS TIRA Bantul.
“Selama liga 1, (PS TIRA) akan bermarkas di Bantul,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Letjen Dodik mengharapkan dukungan masyarakat Bantul untuk menjadi supporter dari PS TIRA Bantul dengan tertib, disiplin, dan menjaga keamanan daerah.
“Mengingat saat ini sepak bola sudah menjadi industri, dengan adanya supporter yang baik dengan permainan yang berkualitas, tentu nantinya ekonomi masyarakat Bantul akan meningkat,” harap Letjend TNI. Dodik Wijarnarko.
Sekadar informasi, sebelum meninjau langsung lokasi homebase dan stadion Sultan Agung berikut sarana pendukung latihan PS TIRA, Letjen Dodik menerima laporan dari Dandim 0729/Bantul, Letkol. Inf. Yuswanto.
Sementara kunjungan ke homebase PS TIRA Bantul di Kusuma Home Stay, Jl. Parangtritis, KM 6.5 Sewon Bantul Yogyakarta, Inspektorat Jenderal TNI disambut dan diterima langsung Bupati Bantul Drs. H. Suharsono dan jajaran Pemkab Bantul.
Suharsono menyatakan, Pemerintah Kabupaten Bantul dan Masyarakat Bantul siap menyambut baik dan mendukung kehadiran PS TIRA Bantul. Suharsono juga bersedia menyediakan kebutuhan yang dianggap masih kurang oleh Letjen Dodik,
“Kami berterimakasih dan menyambut baik PS TIRA Bantul. Tadi sudah disurvei oleh Bapak Inspektorat Jenderal TNI, dan jika ada kekurangan atau kebutuhan yang masih perlu dilengkapi, kami siap melengkapi. Itu agar pemain dan tim PS TIRA betah, agar tidak ada beban psikologis,” ujar Suharsono.
Turut hadir mendampingi Inspektorat Jenderal dalam kunjungannya, Kasrem 072/Pmk Kolonel Inf. Ida Bagus Surya; Kasipers Rem 072/Pmk, Kolonel Subandi; Kapolres Bantul AKBP Sahat M Hasibuan dan , Asprov PSSI DIY Bambang Kuncoro beserta jajarannya. (rd)
Redaktur: Ja’faruddin AS