Optimalkan Sumber Daya Alam Lokal, Dosen UP 45 Dorong Peningkatan Wirausaha KWT di Kulonprogo

Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Program Studi Manajemen Universitas Proklamasi 45 (UP 45), Heri Winarto, S.E., M.M bersama mitra KWT Madu Lestari. Foto: ist
Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Program Studi Manajemen Universitas Proklamasi 45 (UP 45), Heri Winarto, S.E., M.M bersama mitra KWT Madu Lestari. Foto: ist

YOGYAKARTA – Sejak masa Pandemi Covid 19, kondisi perekonomian Kelompok Wanita Tani (KWT) Madu Lestari, Pagerharjo, Saminggaluh Kulon Progo, turut terpuruk. Sebagai bentuk kepedulian,  salah satu Dosen Program Studi Manajemen Universitas Proklamasi 45 (UP 45), Heri Winarto, S.E., M.M.,  melaksanakan  orientasi pengabdian masyarakat (Pengmas) untuk mendorong peningkatan ekonomi KWT Madu Lestari. Pengmas sudah berlangsung sejak Sabtu (14/01/2023) yang lalu.

Heri Winarto dengan beberapa mahasiswanya memanfaatkan lahan pekarangan dan sumber daya alam yang ada sebagai sumber pendapatan tambahan bagi anggota KWT Madu Lestari.

“Target khusus dari pengabdian masyarakat ini adalah terciptanya pendayagunaan teknologi tepat guna dan proses kewirausahaan khususnya pengelolaan hasil perkebunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan kegiatan  ini adalah metode partisipatif,” katanya, Rabu (08/02/2023).

Heri menjelaskan, bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam Pengmas diantaranya adalah Diskusi Kelompok Fokus  atau Focus Group Discussion  (FGD), pelatihan, pembuatan demplot dan pendampingan.

Menurut Heri, tidak berkembangnya secara maksimal kewirausahaan pada kalangan Kelompok KWT Madu Lestari, bukan semata disebabkan keenganan karena ketrampilan yang kurang sesuai dengan kebutuhan dan peminatan mereka, namun juga karena berbagai factor.

“Pertama, kepada mereka belum ditransformasikan motivasi kewirausahaan dan manajemen usaha; kedua, selain karena mind-set dalam pemikiran mereka, sebagaiamana kebanyakan masyarakat Indonesia pada umumnya, bahwa bekerja adalah menjadi pekerja pada pihak lain penyedia lapangan kerja,” ujarnya.

Dikatakan Heri, untuk memberdayakan dan meningkatkan penghasilan keluarga, masyarakat memiliki tingkat ketergantungan yang  tinggi kepada pihak  lain. Usaha mandiri atau berwirausaha dalam pandangan mereka adalah bukan jalan mereka, karena sesuatu yang sangat beresiko dan membutuhkan modal besar.

“Berpijak pada konsep tersebut dan sebagaimana permasalahan yang ada, kebutuhan,  serta kondisi dan karakter KWT Madu Lestari sebagai mitra, maka yang kami akan lakukan adalah meningkatkan pendapatan keluarga melalui peningkatan ketrampilan dan kapasitas produksi untuk menghasilkan produk-produk bernilai ekonomis,” ujarnya.

Selain itu, Pengmas juga berupaya membangun kelembagaan dan kegiatan sosial yang berasal dari pemanfaatan lahan pekarangan dan sumber daya alam di sekitar tempat tinggal anggota KWT Madu Lestari.

“Kegiatan yang telah dilakukan adalah memproduksi Produk barang kebutuhan rumah tangga. Diantanya kacang asin, gula kacang, dan kripik singkong. Pelatihan ini untuk menumbuhkan kemampuan memproduksi sendiri atau kemandirian memenuhi kebutuhan sendiri, yang diarahkan untuk dapat membantu mengurangi beban biaya konsumsi rumah tangga. Ini sekaligus apabila memungkinkan dapat dipasarkan kepada masyarakat luas,” terang Heri.

Heri berharap, penggunaan teknologi tepat guna dalam pengelolaan hasil pertanian ini dapat mengatasi permasalahan yang ada secara cepat dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pengmas yang dikemas secara produktif  ini diharapkan dapat memberdayakan kelompok KWT ini yang dikelola oleh BUMDes Pegerharjo, serta mengembangkan jiwa kewirausahaan. Semoga pengmas ini dapat menghasilkan suatu hasil yang produktif,” tutup Heri. (pr/Putriana Nuraeni).

Redaktur: Fefin Dwi Setyawati

 

 

55 / 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com