SITARO)- Status Gunung Karangetan di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara telah dinaikkan ke level III atau siaga.
Pemantauan Gunung Karangetan Selasa (23/05/2023), terjadi 28 kali gempa Guguran dengan amplitudo 10-30 mm dan lama gempa 46-106 detik.
Sealin itu, dalam pemantauan Periode Pukul 00.00 – 06.00 WITA tersebut juga terjadi 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 20 mm, S-P 22 detik dan lama gempa 131 detik.
Pengamat Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementrian ESDM, Aditya Gurasali, A.Md. mengungkapkan dalam pengamatan visual, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
“Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 100-150 meter dari puncak,” tulis Aditya dalam laporannya dikutip Magma Indonesia, Selasa (23/05/2023).
Sementara itu dari sisi klimatologi, cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah barat laut. Suhu udara sekitar 25-28°C.
Dengan peningkatan status Gunung Karangetan tersebut Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diimbau agar tidak mendekati dan tidak melakukan pendakian serta tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya
” Zona prakiraan bahaya yaitu radius 1.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah Barat sejauh 2.5 km serta sepanjang kali Malebuhe,” ungkapnya.
Selain itu, masyarakat, wisatawan atau pendaki diminta mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya.
“Karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama kesektor selatan, tenggara, barat dan barat daya,” ujar Aditya.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunjng Karangetang juga diminta agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai. (pr/kt1)
Redaktur: Hamzah
