Ikuti Kegiatan Ilegal, 38 Siswa SMA Nyaris Hilang

GUNUNGKIDUL – Sebanyak 38 siswa siswi SMA Negeri 1 Wonosari sempat hilang saat mengikuti outbound ilegal yang dipandu salah seorang guru Yery Mias di Sungai Oya, Bunder Playen, Jum’at (28/12/2013) malam.

Informasi yang berhasil dihimpun Jogjakartanews.com menyebutkan, sempat hilangnya siswa siswi tersebut bermula ketika mereka mengikuti kegiatan outbound di kawasan Desa Wisata Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk. Dalam rangkaian outbound, terakhir siswa mengikuti kegiatan susur sungai menggunakan perahu karet.

Penyusuran sungai dimulai dari sekitar jembatan Hutan Bunder, Kecamatan Playen. Kegiatan ilegal (tanpa sepengetahuan wali murid) itu tergolong nekat. Sebab, guru yang memandu puluhan siswa enggan meminta bantuan pemandu dari pengelola Desa Wisata Jelok.

Kurang lebih sekitar pukul 15.00, 38 siswa siswi mulai menyusuri sungai dengan menggunakan tujuh perahu tanpa pemandu. Karena menyusuri sungai tanpa pemandu, hingga pukul 20.00 mereka tidak kunjung sampai di garis finish Desa Wisata Jelok dan sempat dinyatakan hilang.

“Saya mendapat kabar kalau hingga pukul 20.00 belum keluar dari sungai. Kami bersama warga Jelok kemudian melakukan pencarian,” kata Aminudin Azis pemilik Desa Wisata Jelok kepada Jogjakartanews.com.

Setelah dilakukan pencarian, satu persatu siswa berhasil ditemukan, sekitar pukul 23.00. Semuanya kemudian dievakuasi ke Desa Wisata Jelok dan dihantarkan ke sekolahan mereka.

“Saya sudah meminta kepada penanggung jawab (Yery Mias) untuk melaporkan kegiatan apa saja yang diselenggarakan. Tapi kami tidak diberitahu kegiatan apa saja jumlah peserta berapa orang. Ambil perahu kami saja tidak bilang. Untung tidak banjir kalau banjir lain lagi ceritanya,” beber Azis dengan nada jengkel. (dit)

Redaktur: Azwar Anas

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com