Gerakan Separatisme Semakin Kompleks, Danrem 072/Pmk Ingatkan Prajurit Agar Lebih Responsif

YOGYAKARTA –  Eksistensi TNI khususnya    TNI-AD    berkaitan       dengan      kemampuan profesionalitasnya untuk menyikapi dan mengantisipasi berbagai permasalahan bangsa yang berkembang di masa kini dan masa yang akan dating, sangat dibutuhkan. Dalam beberapa    peristiwa   di tanah   air   seperti   gerakan separatisme    serta  isu-isu keamanan nasional dengan karakteristik ancaman yang kompleks serta  permasalahan  yang  beragam, TNI dituntut lebih sigap dan responsif.

“Atas dasar itulah, kita perlu terus memacu diri untuk meningkatkan kemampuan dengan berlatih dan berlatih sehingga realisasi peran dan pengabdian kita di lapangan akan benar-benar tepat dan sejalan dengan tuntutan perkembangan jaman,” tutur Komandan Korem 072/Pamungkas, Brigadir  Jenderal TNI Stephanus Tri Mulyono saat memberikan amanat dalam upacara pembukaan latihan posko I Batalyon Infanteri 403/WP, Selasa  (20/10/  2015)

Dikatakan Danrem, dalam UU No. 34 tahun 2004 tentang tugas pokok TNI antara lain menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Oleh karenanya Danrem memandang, Latihan Posko I  Yonif   403/WP    bernilai   strategis.

“Kegiatan  ini  tidak bersifat  rutinitas saja  akan  tetapi merupakan latihan yang berguna untuk semua prajurit dalam hal mengantisipasi dinamika tantangan tugas yang saat ini dirasakan semakin berat dan kompleks, terutama yang berkaitan dengan ancaman terhadap kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara,” tandasnya.

Dalam kaitan itulah, Kata Danrem, maka Korem 072/Pmk yang merupakan bagian dari TNI-AD, dituntut untuk mampu membentuk prajuritnya yang profesional, efektif, efisien dan moderen yang mengandung arti bahwa para prajurit di semua tingkatan mampu secara proaktif merealisasikan tugas pokoknya secara tepat di lapangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

“Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas  personel  tersebut  diantaranya melatih prosedur hubungan Komandan dan Staf dalam menghadapi dinamika operasi yang sedang dan yang akan di hadapi,” imbuhnya.

Menurut Danrem, Latihan Posko I Batalyon Infanteri 403/Wp kali ini mengambil tema Batalyon infanteri 403/wp melaksanakan  operasi     lawan  di wilayah diy dan eks karesidenan kedu dalam rangka menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia”. Danrem berharap penyelenggaraan latihan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan penuh  rasa  tanggung  jawab,  dengan terus menerus meningkatkan mutu latihan sesuai dengan perkembangan situasi dan perkembangan teknologi ancaman serta doktrin yang dikembangkan saat ini. Kepada para penyelenggara latihan, Danrem minta agar mengembangkan daya kreasi dan inovasi  dengan memberikan materi-materi latihan yang mendekati persoalan sesungguhnya.

“Hal itu penting, agar dalam pelaksanaan tugas yang sebenarnya para prajurit Batalyon benar-benar mampu melaksanakan fungsinya   sebagai   benteng  negara dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak lupa saya ingatkan kepada semua pihak yang  terkait   dalam   kegiatan   ini   agar  senantiasa memperhatikan faktor keamanan,    baik secara perorangan maupun kelompok termasuk materiil yang menjadi tanggung jawab kalian masing-masing,” pungkasnya. (pr/kt3)

Redaktur: Rudi F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com