Ikuti Jejak Sang Senior, Kader HW Apel Napaktilas di Bawah Patung Jenderal Soedirman Karya Yusman

YOGYAKARTA – Puluhan kader Hizbul Wathan (HW) Qobillah, Jenderal Sarbini, pangkalan Muhammadiyah Boarding Scholl (MBS) Yogyakarta, nampak khidmat menggelar apel di bawah Patung Jenderal Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman di Alun-Alun Utara Yogyakarta, Kamis (04/01/2018) petang.

Kader-kader muda Muhammadiyah tersebut tengah melaksanakan napaktilas untuk meneladani perjuangan para pahlawan bangsa yang merebut kemerdekaan dari tangan Penjajah, terutama gerilya yang dipimpin Pangsar Jenderal Soedirman,

“Pangsar Jenderal Soedirman adalah kader HW, beliau senior HW. Kami sebagai generasi penerus memiliki tugas untuk melanjutkan perjuangan dan meneladani beliau,” kata Ahmad Fathoni Risetiawan (16) selaku anggota Dewan Kerabat HW Qobillah, Jenderal Sarbini, usai apel.

Dikatakan Ahmad Fathoni napak tilas diikuti oleh 32 kader HW Pangkalan MBS yang masih duduk di bangku kelas 10 dengan didampingi 18 Dewan Kerabat. Menurutnya, rute napaktilas dimulai dari MBS menuju Kraton hingga Pantai Parangtritis dan kembali lagi ke pangkalan MBS.

“Kami berangkat sejak pagi (04/01/2018) tadi, dari Pangkalan MBS, in syaa Allah nanti malam sampai di Parangtritis. Kami sengaja menggelar apel di bawah Patung Jenderal Soedirman karya Pematung Yusman ini agar lebih khidmat dan memotivasi kader HW yang mengikuti napak tilas,” ujar siswa Kelas 11 SMA MBS ini.

Ahmad Fathoni mengaku terkesan dengan patung karya Yusman tersebut. Dikatakannya, patung itu bisa memberi motivasi kepada anak-anak muda, khususnya kader HW,  bahwa Jogja kaya akan Pahlawan.

“Kami sangat mengapresiasi, karena masih ada yang membuat patung para pahlawan, karena ini bagian dari upaya mengenal sejarah perjuangan bangsa ini. Biarkan patung yang bicara, tidak lewat buku. Ini justeru lebih menarik. Terlebih patung ini sudah masuk MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai patung rangkaian terbesar, kami ikut bangga,” imbuh Ahmad Fathoni.

Ahmad Fathoni berharap, patung-patung Karya Yusman tersebut tidak hanya dipamerkan dalam waktu yang terbatas, melainkan bisa ditempatkan di taman atau tempat wisata agar menambah nilai edukasi,

“Lebih baik kalua patung-patung ini tetap di sini (alun-alun utara, red) atau di tempat wisata lain, agar bisa dijadikan monumen yang bernilai edukasi untuk generasi bangsa agar meneladani para pahlawan bangsa,” harapnya.

Sekadar informasi, pameran tunggal karya Yusman dihelat dalam rangka memperingati hari juang Kartika tahun 2017 yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Komisariat Daerah Istimewa Yogyakarta (IKAL DIY) dan Korem 072/PMK. Pameran yang dibuka 20 Desember 2017 yang lalu akan dihelat hingga 20 Januari 2018 mendatang. (rd)

Redaktur: Ja’faruddin. AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com