KH Taufik Damas: Jika Dibiarkan, HTI Bisa Menyebarkan Benih Terorisme

JAKARTA – Wakil Katib Syuriah PWNU DKI Jakarta, KH. Taufik Damas, mendesak pemerintah agar bertindak setegas-tegasnya terhadap pelaku terorisme bahkan terhadap mereka yang menyebarkan benih-benihnya, 

“Pemerintah harus tegas. Dalam hal ini Presiden Jokowi harus segera membuktikan bahwa negara ini kuat untuk memberantas terorisme. Tak ada alasan lagi bagi DPR menunda pengesahan revisi UU Anti Terorisme. Harus segera disahkan karena keadaan sudah mendesak. Aksi teror sudah sedemikian bengis dan terbuka. Jika terlalu lama, saya mendukung presiden segera mengeluarkan Perppu,” tegas Taufik, belum lama ini.

Terkait apakah penyebar benih-benih terorisme salah satunya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)? Taufik menjelaskan, orang yang terpapar virus ideologi seperti HTI akan menjadi ekstrim dan radikal seperti tidak mau menerima perbedaan, menolak Pancasila, pemerintahnya dianggap ‘toghut’, serta anti demokrasi. Jika dibiarkan, kata dia, itu akan menjadi teror yang mengancam  Pancasila dan NKRI,

“Jadi, jika HTI menolak demokrasi maka mereka telah melanggar kesepakatan bernegara yang telah disepakati oleh ulama dan elemen nasionalis lainnya. Apalagi ingin menolak Pancasila dan ingin menggantinya dengan khilafah yang diklaim sebagai dakwah Islam, padahal tidak ada sama sekali dalilnya dalam Islam,” beber Taufik.

Dijelaskan Taufiq, Islam itu agama (din), sementara dalam buku ideolog Hizbut Tahrir (HT) Taqiyuddin An-Nabhani Islam di sebut mabda atau ideologi. Menurutnya, Agama itu menyangkut berbagai aspek kehidupan yang luas, sementara idologi hanya soal politik saja,

“Dengan di jadikannya Islam sebagai ideologi oleh HTI, maka HTI telah mengesampingkan berbagai aspek kehidupan yang harusnya disinari agama,” ujar Taufik.

Alumni Al-Azhar Kairo ini menandaskan, dengan pemerintah membubarkan HTI, bukan hanya sekedar menyelamatkan Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD ‘45, tapi sejatinya menyelamatkan Islam itu sendiri, karena HTI telah membajak Islam sebagai agama justru dijadikan ideologi,

“Ini adalah pembajakan yang luar biasa. Inilah bid’ah sesungguhnya,” sebut Taufik.

Sekadar informasi, Taufik juga menyampaikan hal senada dalam diskusi yang di gelar Forum Ummat Islam Revolusioner (FUIR) di Daeng Ta Raja Cafe di bilangan Jakarta Timur, Senin (14/05/2018) yang lalu.

Dalam acara yang dihadiri puluhan peserta ini, nampak hadir sebagai pembicara Koordinator Progres 98 Faizal Assegaf dan akademisi DR. Agus Hari Hadi. Sedangkan Prof Yusril dan Jubir HTI Ustadz Ismail Yusanto yang sedianya juga diundang ternyata tidak hadir. (kt7)

Redaktur: faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com