Budaya  

Berbeda dengan Tahun Sebelumnya, FKY 2019 Tak Sekadar Angkat Kesenian

YOGYAKARTA – Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) akan kembali digelar. Event tahunan yang ke-31 ini FKY  rencananya akan dilaksanakan pada bulan Juli 2019.

Ketua Umum FKY 2019 Faksi Laras Alip, mengungkapkan, FKY tahun tahun 2019 ini tidak hanya mengangkat kesenian saja, tapi menjadi festival kebudayaan Yogyakarta,

“Untuk itu, FKY 2019 mengangkat tema ‘Reidentifikasi maupun Ready Finding Kebudayaan Yogyakarta’,” katanya usai bertemu dengan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, di Gedhong Pare Anom, Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (12/02/2019).

Dikatakan Alip,  penyelenggaraan FKY 2019 bermaksud untuk memperlihatkan seperti apa  kebudayaan Yogyakarta. Harapannya, kata dia, agar kebudayaan Yogyakarta mampu direpresentasikan dan diterjemaahkan kepada publik serta dapat di terima masyarakat. Menurutnya dengan konsep baru tersebut, menjadi tantangan tersendiri,

“Kami harus menerjemahkan kebudayaan dalam bentuk FKY yang sudah ada di dalam pemikiran masyarakat Yogyakarta, karena lingkup kebudayaan sangat luas,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, FKY adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan untuk melestarikan kesenian di Yogyakarta. FKY juga identik dengan pemuda. Panitia sendiri mengharapkan tamu yang akan datang ke FKY tahun ini juga berasal dari negara lain,

“Dengan begitu, acara FKY menjadi agenda wisata bagi wisatawan mancanegara,” katanya dikutip dari keterangan pers Humas Pemda DIY.

Dalam kesempatan tersebut, Alip memohon izin dan restu dari Wakil Guberbur DIY untuk menjalankan tugas dalam acara FKY 2019 agar berjalan dengan baik dan lancar.

Sementara itu, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X berharap, pelaksanaan FKY dapat berkolaborasi dengan Barahmus (Badan Musyawarah Museum) dan Dinas Kebudayaan DIY. Tujuannya agar dapat mengembangkan museum-museum dan budaya yang ada di Yogyakarta. Ini karena Yogyakarta tidak didorong menjadi kota wisata, tetapi kota budaya.

“Dengan kolaborasi ini, diharapkan juga bisa menunjang minat berkunjung ke museum. Karena selama ini hanya orang-orang tertentu atau khusus saja yang tertarik datang ke museum. FKY juga diharapkan dapat mengubah mindsetmasyarakat tentang museum,” ungkap Sri Paduka.

Ki Bambang Widodo selaku Ketua Umum Barahmus DIY mengatakan, tantangan yang harus dihadapi adalah bagaimana cara membuat masyarakat untuk tertarik dengan meseum. Untuk itu, pengelolaan museum harus menyesuaikan minat masyarakat di era teknologi ini,

“Miasalnya saja, bagaimana kita melakukan publikasi melalui media sosial, sehingga masyarakat tertarik dengan museum. Di samping itu, koleksi yang ada di museum bisa menjadi daya tarik untuk masyarakat,” ungkapnya.

Ki Bambang menambahkan, Barahmus juga akan gelar potensi museum berupa pameran yang menampilkan 38 anggota Barahmus,

“Diharapkan, FKY bisa menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk lebih mencintai kebudayaan Indonesia,” pungkasnya. (kt1)

Redaktur: Faisal

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com