Jogjakartanews.com – Umat Kristiani di seluruh penjuru dunia memperingati hari Kenaikan Yesus Kristus atau Kenaikan Isa Al Masih ke Surga pada Kamis (26/05/2022).
Mulai dari gereja-gereja ekumenis Kristen, gereja Roma dan Vatikan, hingga gereja Katolik menggelar peringatan hari yang sangat berkesan bagi umat kristiani. Perayaan-perayaan kenaikan isa al masih atau juga disebut Kamis Kudus ini sebenarnya memiliki keragaman di setiap negara.
Banyak variasi yang menjadi tradisi di masing-masing negara. Tentunya keragaman ini menjadi suatu tanda tersendiri bagi perayaan Kamis Kudus. Bahkan, keragaman ini menjadi suatu fakta unik yang menjadi pembeda di setiap negara.
Di Indonesia Tradisi Saling Kunjung Keluarga dan Makan Besar
Di Indonesia biasanya dalam perayaan Kenaikan Isa Al Masih, umat Kristiani selain melakukan ibadah di gereja, pelayanan di gereja dengan menyanyikan lagu-lagu tentang Kenaikan Yesus, juga ada tradisi silaturahmi dengan keluarga besar, hingga makan besar.
Di Hungaria Tradisi Menyiram Parfum di Jalan Raya
Kamis Kudus di Hungaria cukup unik, yaitu dilakukan dengan penyiraman air dan parfum di sepanjang jalan raya. Tujuan dari penyiraman air dan parfum diyakini bisa membersihkan jiwa mereka yang sebelumnya kotor dan berdosa melalui naiknya Yesus ke surga.
Di Israel Napak Tilas Jejak Kaki Yesus
Di Yerusalem, Israel, tepatnya di Desa Betania Bukit Zaitun, umat Kristiani kerap kali napaktilas mengunjungi Situs Kenaikan dan Kapel Kenaikan (prasasti jejak kaki Yesus) untuk memperingati Kamis Kudus. Kedua tempat itu dijadikan tempat suci dan diyakini menjadi tempat terakhir Yesus sebelum naik ke surga. Kunjungan ini tak serta-merta kunjungan biasa, melainkan doa bersama sebagai panjat rasa syukur pada Yesus.
Membuang Barang yang Membuat Sial
Selain itu, perayaan Kamis Kudus di beberapa daerah luar negeri lainnya dilakukan dengan membuang barang-barang yang dianggap membawa sial atau memberi pengaruh buruk dalam hidup. Pembuangan barang-barang ini tak hanya sekadar dibuang di pembuangan sampah, tetapi ditenggelamkan, dihanyutkan di pesisir, hingga dibakar.
Tanda Kenaikan Yesus Kristus yang naik ke surga menjadi sebuah spirit baru bagi umat Kristiani, agar bisa memfokuskan diri memberitakan firman-Nya tanpa ditemani barang-barang yang sekiranya memberi pengaruh buruk.
Meskipun perayaan Kamis Kudus ini memiliki tradisi dan fakta unik berbeda-beda di setiap belahan dunia, tetapi umat Kristiani tetap sama-sama berkomitmen menjadi manusia yang lebih baik, mengingat Yesus sudah naik ke surga.
Sepuluh hari setelah Kenaikan Yesus, akan ada perayaan Pentakosta yang masih dalam rangkaian Paskah. Setelah itu, rangkaian Paskah sudah selesai dan semoga di tahun selanjutnya kita masih bisa merayakan Paskah bersama keluarga tercinta. Selamat merayakan Kenaikan Yesus Kristus. (*)
Penulis: Daniel Hutabarat
Editor: Hamzah