Mendidik Anak Dengan Al Quran

Oleh:Naila Aulia*

Orangtua merupakan sekolah pertama bagi anak-anak mereka, tidak heran karakter yang  tertanam dalam diri setiap anak tidak jauh berbeda dari orangtua nya. Bukan hanya bertanggung jawab dalam hal materi saja, namun orang tua juga soal agama utamanya soal kitabullah, Al-Qur’an. Menanamkan rasa cinta pada alqur’an hendaklah dimulai sejak dini(masa kanak-kanak) mengapa demikian? karena masa tersebutlah dimana pembetukan watak yang utama.Bila sejak dini telah ditanamkan kecintaan terhadap al qur’a, maka benih-benih kecintaan itu akan lebih mengakar dan membekas pada jiwa anak bagai mengukir diatas batu dan kelak akan berpengaruh pada kehidupan sehari-harinya.

 Namun, nyatanya banyak orangtua yang menunda untuk mengajarkan Al-Qur’an pada anak-anaknya dan beranggapan bahwa anak usia dini masih terlalu berat jika diajarkan Al-Qur’an, apalagi untuk menghafal Al-Qur’an.  Lalu kapankah waktu terbaik bagi orangtua memulai mengajarkan pada anak? Apakah harus menunggu anak pandai membaca dan menulis?. Hal itu merupakan kesalahan besar jika ada yang beranggapan bahwa waktu terbaik untuk mulai mengajarkan al-Qur’an pada anak ketika ia sudah mulai duduk di bangku sekolah. Riset membuktikan usia 0-6 tahun ialah Golden  Age yaitu masa dimana seorang   anak mengalami pesatnya perkembangan otak. Anak pada usia ini akan mengalami masa tumbuh kembang yang sangat cepat. Pada umur tersebut, neurotransmitter otak sedang aktif-aktifnya, sehingga mudah bagi anak untuk menyerap ajaran dari orang tua. Bahkan Hendaknya orangtua mulai mengenalkan Al-Qur’an kepada anak sejak di dalam kandugan, ‘Karena sejak usia itulah sambungan antarneuron mulai terbentuk,” ujar Elly Risman salah satu pakar psikologi terkemuka di Indonesia.

“Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu, mencintai ahlul baitnya dan membaca Alquran karena orang-orang yang memelihara Alquran itu berada dalam lingkungan singgasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan-Nya, mereka beserta para nabi-Nya dan orang-orang suci.”

Dari hadist Nabi Muhammad SAW diatas tergambar bahwa pentingnya mengenalkan Alquran sejak dini. Penanaman nilai alqur’an sejak dini sangat diperlukan untuk mempersiapkan generasi islam menjadi insan yang mumpuni dan dapat menjaga kelestarian alqur’an,minimal seorang anak mampu membaca dan menulis serta mampu memahami arti dari alqur’an. Dalam hal ini Seorang sarjana muslim yang masyhur, Ibnu khaldun menekankan pentingnya pendidikan al-qur’an sejak usia dini, dia menegaskan kembali bahwa mengajarkan Al-qur’an kepada anak usia dini merupakan syiar agama yang juga dipraktekan para salafussholeh. Mereka mengajarkan Al-qur’an disetiap penjuru kota sehingga keimanan dan akidah yang benar tertanam kuat dalam diri.Al-qur’an merupakan pondasi utama pendidikan yang diatasnya dibangun berbagai kreasi dan nilai-nilai penting lainnya. Tak bisa dipungkiri setiap orang tua mendambakan anak-anaknya menjadi penghafal Alquran ,akan tetapi sebagai orang tua hendaknya muhasabah diri dan bertanya pada diri sendiri sudahkah menjadi teladan bagi anak? ingatlah keteladan merupakan faktor paling penting dalam proses penanaman pendidikan anak dan menjadi dorongan utama sehingga sang anak mau belajar.

Memerlukan metode-metode unik  agar anak mudah tertarik dengan Al-Qur’an. Kita bisa menyelingi pembelajaran dengan permainan menarik agar anak tidak mudah bosan dan tidak hanya didalam proses belajar- mengajar secara melingkar berurutan (Halaqoh) tapi juga di luar Halaqoh/ dalam keseharian,  Sehingga dalam waktu yang di tentukan anak bisa mencapai tarjet yang di inginkan. Hindari proses pembelajaran dengan sistem terlalu formal karena,  akan membuat anak mudah jenuh. Diawali dengan hal-hal dasar seperti mengenal huruf hijaiyah, mungkin pengenalan ini bisa dimulai dengan perrmainan menarik, kartu-kartu bergambar dan lainnya yang membuat anak bisa mendapatkan ilmu sekaligus kesenangan dalam satu waktu. Dengan penerapan metode yang pas dan tepat dapat membuat anak merasa ingin terus mempelajarinya. Penanaman nilai alqur’an sejak dini sangat diperlukan untuk mempersiapkan generasi islam menjadi insan yang mumpuni dan dapat menjaga kelestarian alqur’an,minimal seorang anak mampu membaca dan menulis serta mampu memahami arti dari alqur’an.

Seorang anak yang setiap hari melihat orangtuanya membaca dan merenungkan Al-qur’an,pasti akan tumbuh dengan kemauan keras untuk membaca dan memahami Al-qur’an,anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mencintai dan mengagungkan Al-qur’an serta mengamalkan ajaranya.

Berikanlah peninggalan dan keteladanan yang terbaik kepada anak-anak yaitu kecintaan terhadap Al-qur’an. Jika orangtua telah mengajarkan anak-anaknya cara membaca Al-qur’an dan pemahaman maknanya,maka ia telah membekali hal terbaik kepada mereka untuk masa depan mereka.(*)

*Penulis adalah Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com