Terkait Aksi Protes Kader Perindo di DPW DIY, Sekjen Endus Ada Pihak Lain yang Menunggangi

YOGYAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Ahmad Rofiq menyayangkan adanya aksi protes sejumlah kader dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan sayap Partai kepada pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beberapa waktu lalu.

Namun demikian, Rofiq menilai hal tersebut hanya riak-riak kecil dan tidak mempengaruhi soliditas Perindo di DIY,

“Ya, Kalau orang nggak paham berorganisasi ya repot. Mereka-mereka itu sayap dari partai. Yang Namanya sayap itu bagian erat dari partai. Kalau mereka itu mempunyai pandangan yang terkait dengan kemajuan partai, ya harusnya dibicarakan di tingkatan partai nggak bisa jalan sendiri-sendiri,” ujarnya saat menghadiri pembekalan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Perindo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Hotel Grand Keysha, Jl. Afandi, Gejayan, Sleman Yogyakarta, Sabtu (05/05/2018).

Di sisi lain, Rofiq memandang dengan Perindo yang saat menjadi Partai yang diperhitungkan karena berpotensi muncul sebagai Pemenang Pemilu 2019, ada pihak-pihak yang tidak suka sehingga berupaya menghancurkan dari dalam.

Kendati menganggap aksi protes Kader terhadap pengurus DPW tidak berpengaruh terhadap soliditas Partainya, namun di sisi lain Rofik mengendus ada gelagat aksi tersebut ditunggangi pihak lain untuk kepentingan di luar partai,

“Sepertinya saya mencium dengan sangat kuat bahwa ada skenario dari luar untuk menghancurkan partai dari dalam. Tapi saya lihat tak ada sedikitpun tergoda di kalangan internal partai dan Perindo DIY tetap solid. Tidak ada gangguan sama sekali,” tandasnya.

Terkait adanya keterlibatan sejumlah pimpinan DPD Perindo dalam aksi tersebut, Rofiq  masih belum memberi ketegasan apakah akan memberikan sanksi kepada yang bersangkutan, 

“Organisasi itu punya punishment. Nanti kita lihat ya. Saya lihat yang namanya organisasi ada yang bisa kerja ada yang nggak bisa kerja. Ada yang optimal, ada yang tidak optimal. Segala macam rupa itu ada pada organisasi. Tapi saya lihat bukan orang per orang ya, tapi ada keinginan lain yang itu lebih pada kepentingan orang di luar partai, tetapi meminjam orang di dalam partai. Dan menurut saya situasi itu justru mensolidkan internal di tingkat Propinsi, Kabupaten, Kota dan tidak ada gangguan di DIY” bebernya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD Perindo Bantul, Rony Wijaya membantah jika pihak yang memprotes pengurus DPW akan menghancurkan Perindo dari dalam. 

“Kita yang berdarah-darah membangun partai dari tingkat basis hingga berjuang meloloskan Perindo dari verifikasi KPU menghancurkan sendiri. Lagi pula tidak semudah itu pihak lain menyusup dan menghancurkan Perindo yang sudah besar ini,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (06/05/2018) siang.

Rony menegaskan apa yang menjadi tuntutan kader DPD maupun sayap Partai pada dasarnya justru untuk kemajuan Perindo dan menegakkan aturan-aturan yang dikeluarkan DPP. Ia menjelaskan, Dalam Rapimnas Perindo yang digelar pada Maret yang lalu ada beberapa poin penting yang tidak segera dilaksanakan DPW.

Rony membeberkan, keputusan Rapimnas antara lain penguatan disemua lini dari DPD hingga ranting. Namun dalam kenyataannya, kata dia, DPW tidak pernah melakukan koordinasi. Ia mencontohkan, dalam rekruitmen Bacaleg tingkat dua atau kabupaten yang seharusnya menjadi bagian kerja DPD diambil alih oleh DPW tanpa melibatkan unsur DPD.

Masih menurut Rony, Rapimnas Perindo juga mengamanatkan pembentukan tim 9 yang tujuannya memenangkan Pemilu dan dibentuk diberbagai tingkat hingga Tempat Pemilihan Suara (TPS), juga belum terlaksana,

“Lalu ada instruksi untuk hingga 26 April untuk melaporkan pembentukan sayap partai di semua tingkatan. Hal itu belum terwujud justru karena tidak ada koordinasi dari DPW. Padahal DPW itu fungsinya mengkoordinasikan. Perinsipnya kita sudah siap, namun berkali-kali rapat, Pimpinan DPW justru tak merespon dan menyumbat komunikasi. Kalau kita bentuk sendiri tanpa DPW Sayap justru menyalahi aturan, jadi siapa yang tidak memahami organisasi Partai?” cetusnya.

Meski demikian, Rony menegaskan bahwa Perindo DIY, khususnya DPD Bantul masih Solid. Hal itu menurutnya karena peran pengurus DPD dan bantuan organisasi sayap wilayah DIY yang selalu pro aktif,

“Tentu Perindo DIY masih solid. Namun dengan DPW yang jalan sendiri bahkan hanya sebagian kecil pimpinan DPW yang membuat keputusan tanpa koordinasi dengan pengurus lain yang tertera dalam SK Kepengurusan, gerakan partai menjadi terhambat,” tukas Rony.

Rony berharap DPP, khususnya Sekjen bisa memberi penilain yang lebih bijak terkait persoalan Perindo DIY dengan tidak hanya menerima informasi dari satu belah pihak saja. Ia menduga selama ini Sekjen hanya menerima informasi dari hanya satu pihak,

“Selama ini akses kami ke Pak Sekjen, sulit sekali. Saya tegaskan jika tindakan kami selama ini demi membesarkan Perindo dan memenangkan Perindo dalam Pemilu. Kami menyampaikan aspirasi dari bawah, karena kami selama ini bersentuhan langsung dengan basis. Sebagaimana Sekjen sampaikan, Perindo itu partai besar yang memiliki peraturan organisasi yang baik. Saya rasa menjadi sesuatu yang kontradiktif jika kami di DPD dan Sayap Partai dikatakan tidak mengerti organisasi,” imbuhnya.

“Persoalannya bukan ini riak kecil atau besar. Biar kecilpun kalau dibiarkan bisa membesar. Ini dinamika yang tidak sehat, sehingga perlu disudahi. Intinya kami siap berkoordinasi dan duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan bersama DPW, sukur Sekjen langsung yang berkenan menjembatani,” pungkasnya. (rd)

Ja’faruddin. AS

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com