Upayakan Pemilu Kondusif, KPU, Bawaslu dan Polda DIY Berkoordinasi dengan Forkompinda

YOGYAKARTA –  Kepala Polda (Kapolda) DIY Irjen. Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., menjelaskan, secara nasional DIY masuk dalam 15 provinsi yang memiliki kerawanan tinggi dalam hal keamanan sebelum, saat dan sesudah pemilu,

“Untuk itu, pengamanan aparat kepolisian terus dilakukan,” ungkap Dofiri dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu 2019 di DIY, Senin (25/03) di nDalem Ageng, Komplek Kepatihan, Yogyakarta.

Dofiri menjelaskan, untuk masa kampanye terbuka yang sudah mulai dilakukan, Polda DIY yaitu menyiapkan 2.507 personil, ditambah bantuan dari TNI ada 1.650 personil. Pola pengamanan saat pemilu nanti, menurut Dofiri, telah dibagi menjadi tiga kriteria, yakni kurang rawan, rawan, dan sangat rawan.

“Dari keseluruhan wilayah DIY yang nantinya akan ada 11.780 TPS, yang masuk kategori sangat rawan hanya ada empat TPS saja dan semuanya masuk wilayah Kota Yogyakarta. Yang rawan hanya 91 TPS, sisanya masuk kategori kurang rawan dan TPS khusus,” katanya.

Menurut Dofiri, Polda DIY telah mempersiapkan skenario pelaksanaan dan antisipasi untuk menjaga pengamanan maupun jika terjadi kerusuhan. Dibantu aparat TNI dan Linmas, ia berharap pelaksanaan pemilu di DIY bisa berjalan lancar dan aman.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan mengatakan, seluruh proses jelang pemilu telah dilakukan KPU DIY, termasuk segala persiapan. Data pemilih juga telah ditetapkan, setelah dilakukan verifikasi dan mencoret pemilih yang telah meninggal dunia, WNA, dan pemilih ganda.

Ia menjelaskan, Total pemilih DIY yang akan memilih di DIY mencapai 2.731.874 orang. Untuk pemilih pindahan, ada 45.544 pemilih asal daerah lain yang ingin memilih di DIY, dan 12.293 pemilih asal DIY yang memilih di luar DIY. Logistik pemilu pun sudah berada di gudang KPU kabupaten/kota,

“Namun karena ada beberapa surat suara yang rusak, saat ini kami tengah menunggu penggantinya, tapi jumlahnya tidak banyak,” jelasnya.

Sementara itu, Anggota Bawaslu DIY Sri Rahayu Werdiningsih mengatakan, kesiapan bawaslu DIY jelang pemungutan suara mencakup tahapan pemilu dan tahapan non pemilu. Pada tahapan pemilu, terdapat beberapa isu strategis yang telah ditangani Bawaslu DIY, salah satunya ialah WNA.

“Kami telah berkoordinasi dengan KPU DIY untuk mencoret 15 WNA yang sebelumnya masih terdaftar dalam DPTHP2. Selain itu, kami juga turut mengawasi pelayanan pemilih pindahan atau A5. Kami sudah melakukan uji petik terhadap beberapa PTN/PTS di DIY,” kata Sri Rahayu.

Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu 2019 tersebut dipimpin langsung Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Jelang pelaksanaan kampanye terbuka, Sri Sultan meminta semua pihak bersama-sama menjaga suasana yang aman dan kondusif,

“Saya mohon agar KPU DIY dan Bawaslu DIY bisa betul-betul mengkonsolidasikan urusan keamanan dengan pihak kepolisian, mulai dari tingkat Polda, Polres, atau Polresta, sampai Polsek. Ini termasuk upaya pengamanan distribusi logistik. Mohon untuk diperhatikan,” tutur Sri Sultan. (kt1)

Redaktur: Faisal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com