Penguasa Laut Selatan, dari Jawa, Batak, hingga Ratu Bilqis

LEGENDA dan mitos penguasa laut selatan memiliki banyak versi di kalangan pegiat supranatural. Ratu Kidul yang konon disebut sebagai yang paling berkuasa di laut selatan sendiri banyak versi asal-usulnya. Selain berkaitan dengan raja-raja jawa, terutama raja Padjajaran Prabu Siliwangi, ada juga yang menyebut Ratu Kidul adalah jelmaan Ratu Bilqis, permaisuri Nabi Sulaiman Alaihissalam. Setelah Nabi Sulaiman wafat, Ratu Bilqis mengasingkan diri ke sebuah negeri, hingga akhirnya moksa (pindah ke alam jin) dan menguasai lautan.

Bahkan, versi lain menyebut Ratu Kidul adalah keturunan raja Batak (sumatera Utara), Guru Tetea Bulan, yaitu Puteri Biding Laut. Dia dibuang ke laut oleh adik-adik kandungnya sendiri yang iri dengan kecantikan Biding Laut. Hingga setelah teombang-ambing akhirnya terdampar di tanah jawa, tepatnya di Cirebon. Hingga akhirnya dia dipertemukan dan dipersunting seorang raja dari Jawa Timur. Namun, nasib buruk kembali menimpa biding laut. Ia dituduh selingkuh dan harus dihukum mati. Namun sang Raja tak tega, akhirnya Biding Laut diam-diam dikembalikan ke Banten dengan perahu. Namun nahas, di tengah laut selatan, perahu itu terbalik dan Biding Laut tenggelam. Biding laut lalu moksa dan menjadi penguasa laut selatan.

Selain Ratu Kidul, Nyi Blorong, dan Nyi Loro Kidul sebagai penguasa alam ghaib, ternyata ada versi lainnya, yakni Dewi Lanjar yang konon menguasai pantai utara Jawa. Bahkan, ada yang menyebutkan antara Nyi Loro Kidul dan Dewi Lanjar adalah saudara kembar. Sedangkan Ibunya, Ratu Nelakendra itulah yang disebut sebagai Ratu Pantai Selatan (Ratu Kidul).

Ratu Nelakendra adalah salah satu permaisuri dari Prabu Siliwangi, selain Ratu Alit Saraswati. Kedua permaisuri itu hidup berdampingan dengan rukun bersama sang raja. Hingga pada suatu ketika rakyat padjajaran dilanda pageblug (wabah penyakit) ganas hingga menyebabkan meninggalnya permaisuri Ratu Alit Saraswati.

Pada tahun 1579 Masehi, kerajaan Padjajaran diserang oleh Sultan Maulana Yusuf Dari Kasultanan Banten. Pada saat itu Ratu Nilakendra sedang mengandung 9 bulan calon pengganti takhta Padjajaran. Prabu Siliwangi menyerah dan tunduk kepada Sultan Maulana Yusuf dari Banten dan dia masuk agama Islam, sedangkan Ratu Nilakendra melarikan diri ke Pantai selatan Pakuan ( Sekarang Dikenal Sebagai Pelabuhan Ratu ). Karena tidak ada jalan keluar dari kejaran Pasukan Banten akhirnya Ratu Nilakendra menceburkan diri ke laut selatan. Karena berilmu tinggi, Ratu Nilakendra tidak mati, namun moksa dan dia menguasai sebuah kerajaan jin di pantai selatan. Di sanalah Ratu Nilakendra melahirkan dua putri kembar yaitu Nyi Nilam Sari dan Nyi Rantam Sari. Nyi Nilam Sari menguasai pantai selatan jawa bagian tengah dengan sebutan Nyi Roro Kidul dan Nyi Rantam Sari menguasai pantai utara Jawa dengan sebutan Dewi Lanjar .

Namun, terlepas dari adanya ragam versi tersebut, kalangan supranatural sendiri banyak yang mengakui, jika dalam beberapa kesempatan menggunakan medium yang kesurupan, dalam kondisi trans, medium tersebut mengajarkan agar manusia harus tetap menyembah kepada Tuhan yang maha kuasa. (gng)

Redaktur: Syarifudin.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com