Budaya  

Festival Reog dan Jathilan akan Rebut Hadiah 80 Juta

YOGYAKARTA – Dinas Pariwisata DIY akan menggelar Festival Reog dan Jathilan V di Pantai Goa Cemara, Bantul. Festival tersebut bertema, “Pengembengan Kesenian Tradisional Sebgai Aset Wisata Budaya yang Berpijak pada Nilai – Nilai Kearifan Lokal”.

Festival Reog dan Jathilan V akan diikuti 12 peserta dari perwakilan Kabupaten/ Kota se-DIY. Dari 12 peserta tersebut terdiri dari enam group reog dan enam group jathilan. Bantul sebagai tuan rumah diberi kesempatan untuk mengirim empat group reog dan empat group jathilan.

Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata (OTDW) Dinas Priwisata DIY, Moch Halim mengatakan kelompok jathilan dan reog yang mengikuti festival ini adalah yang terbaik dari daerah mereka.”Walaupun yang dikirim merupakan yang terbaik, tetapi tiap kabupaten maupun kota tidak diperbolehkan mengirim group yang sama dengan festival tahun kemarin,” ujarnya, Kamis (19/6/2014).

Jumlah personil masing masing group sekitar 30 orang, yang terdiri dari penari, pengiring serta official. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk tampil selama 25 menit. Setiap Group diberikan kebebasan untuk menetukam komposisi penari dan pengiring. Sedangkan yang ditampilkan adalah bentuk garapan baru yang berdasar pada tradisi yang ada di wilayah masing-masing.

Pada setiap gelaran jathilan selalu ada adegan trance (abadi), tetapi pada festival ini tidak diperkenalkan adegan tersebut. “Biasanya di jathilan selalu ada adegan ndadi (trance), karena ini merupakan festival dan waktunyapun dibatasi, maka jathilanya tidak sampai ndadi,” tambahnya.

Dalam festival ini Dinas Pariwisata DIY menggandeng akedimisi dari UNY dan ISI untuk menjadi juri. Sedangkan yang menjadi kriteria penjurian adalah, kesesuaian tema, kreativitas dan atraktif. Panitia menyiapkan hadiah berupa uang pembinaan dengan total Rp80 juta.

“Diharapkan penyelenggaraan Festival Reog dan Jathilan di Pantai Goa Cemara dapat meningkatkan semarak kunjangan wisatawan sekaligus sebagai upaya mendukung pembinaan kesenian sebagai penopang atraksi wisata,” pungkasnya. (war)

Redaktur: Rudi F

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com