Budaya  

Stand up Cartoon PAKYO di Mall Jadi Warna Baru Dunia Pameran Seni Rupa

YOGYAKARTA – Lazimnya pameran karya seni di Yogyakarta dihelat di galeri. Berbeda dengan seniman kartun yang tergabung dalam Paguyuban Kartunis Yogyakarta (PAKYO) yang menggelar pameran bertajuk Stand up Cartoon di Galeria Mall Yogyakarta.

Menurut Ketua PAKYO, Agoes Jumianto, komunitasnya berusaha mengkat kelucuan-kelucuan dalam media kartun dalam event Stand up Cartoon. Meski demikian, kata Agoes, anggota Pakyo tidak meninggalkan sisi edukasi dalam  karya-karyanya.

“Tentang pemilihan kenapa harus di mall juga sering ditanyakan oleh beberapa teman baik sesama seniman maupun pecinta seni. Pada umumnya pameran memang diadakan di Galeri-galeri seni. Namun faktor intensitas audience di galeri yang hanya ramai pada saat opening ceremonial, membuat kami berpikir bahwa, harus ada point-point yang kita rubah. Ya, salah satunya venue, tercetuslah gagasan di mall,” ungkapnya dalam acara pembukaan Pameran Stand up Kartoon di Galeria Mall, Selasa (13/03/2018) malam.

Dikatakan Agoes, pemilihan lokasi di Galeria Mall sebagai venue, disamping memang Pakyo bekerjasama dengan Galeria, juga agar khalayak yang datang ke Galeria setiap hari, menjadi audience serta saksi bahwa akan ada pergeseran tentang venue dalam kancah senirupa.

“Dengan berbagai pengalaman PAKYO dalam berkegiatan maupun berkarya baik secara komunal maupun personal, kami berusaha memberikan suguhan karya yang bisa menyentil maupun memicu tawa para audience,” tukasnya.

Agoes mengungkapkan, tidak sedikit dari anggota Pakyo yang berpengalaman  berpameran di luar negeri sebagai tolok ukur profesionalitas. Event Pakyo kali ini, kata dia, juga didukung Dinas Kebudayaan DIY dan melibatkan 35 kartunis anggota PAKYO serta satu kartunis tamu dengan ratusan penghargaan internasional, yakni Jitet Koestana.

“Kami mengundang masyarakat untuk menyaksikan Stand up Cartoon yang kami selenggarakan hingga 2 April mendatang di Galeria mall ini. Kami berharap, Stand up Cartoon ini mampu memberikan warna tersendiri dalam  tradisi pameran seni rupa selama ini, sehingga eksistensi Cartoon semakin diterima masyarakat,” harapnya. (kt1)

Redaktur: Rudi F

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com