Atasi Kekeringan di Prambanan, BPBD Sleman Siapkan 300 Tangki Air Bersih

SLEMAN – Kemarau panjang menyebabkan beberapa desa di Wilayah Kecamatan Prambanan mengalami krisis air bersih. Beberapa titik kekeringan antara lain di Dusun Jali, Desa Gayamharjo dan di Dusun Kikis Desa Sambirejo.

Sejak musim kemarau, warga di dua dusun tersebut mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah maupun masyarakat, karena sumber air terdekat tidak mencukupi kebutuhan. Untuk mengatasi kekeringan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman telah menyiapkan sedikitnya 300 tangki untuk didroping kepada msayarakat,

“Jumlah tersebut diperkirakan cukup hingga musim hujan tiba,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto kepada wartawan belum lama ini.

Menurutnya Droping air bersih, merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam penanggulangan kekurangan air di wilayah tersebut.

Menurutnya, droping air ke daerah kekeringan semenjak musim kemarau pertama kalinya dilakukan pada Selasa (10/09/2019) yang lalu di Dusun Kikis Desa Sambirejo. Kemudian droping terus dilakukan, dan sudah keenam kalinya  pada Jumat (20/09/2019) yang lalu  di Dusun Jali, Desa Gayamharjo.

Joko mengatakan, sudah ada sebanyak 36 tanki yang dikirim ke wilayah tersebut hingga Jumat yang lalu. Selain dari BPBD, ada beberapa pihak swasta yang juga droping sehingga total sudah ada 60 tanki.

Menurutnya, krisis air bersih sebenarnya bisa diatasi tanpa harus droping, jika masyarakat benar-benar memanfaatkan sumber air terdekat.  Droping air bersih di kawasan rawan kekeringan semestinya menjadi alternatif terakhir. Oleh karenanya ia mendorong mendorong masyarakat di daerah rawan kekeringan, seperti di Kecamatan Prambanan untuk mengoptimalkan sumber air terdekat,

“Penanganan masalah kekeringan adalah mengupayakan bagaimana agar ancaman kekeringan ini dapat ditanggulangi secara berkelanjutan. Jadi jika hanya dengan droping air, maka ini tidak mengatasi masalah dalam jangka panjang. Butuh peran serta masyarakat untuk mengatasi masalah ini,” katanya.

Di wilayah Kecamatan Prambanan terdapat Organisasi Pengelolaan Air (OPA) Prambanan dan jika ini dioptimalkan diharapkan dapat mengatasi ancaman kekeringan dalam jangka panjang.

“Namun tentunya OPA ini juga butuh peran serta masyarakat dalam operasionalnya, karena tentunya ada biaya perawatan. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang berlangganan air bersih pada OPA maka biaya operasional bisa lebih ringan,” ujarnya. (kt1)

Redaktur: Hamzah

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Powered by rasalogi.com